Kader NU Coba Buka Ruang Publik Pasca Pemilukada
NU Online · Senin, 26 Desember 2011 | 06:14 WIB
Batang, NU Online
Hingar-bingar suksesi kepemimpinan daerah telah usai. Pemilukada Batang 2011 telah menghasilkan pemimpin baru – Yoyok Riyo Sudibyo dan Sutadi – untuk masa lima tahun ke depan. Meski tetap diwarnai dengan distorsi demokrasi, tingkat partisipasi masyarakat pada “pesta demokrasi” tersebut terhitung cukup tinggi.
Sayang, gemuruh demokrasi itu hanya berlangsung sekejap. Pemahaman masyarakat terhadap demokrasi hanya sebatas Pemilukada. Masyarakat cenderung menganggap tanggung jawab politiknya selesai setelah Pemilukada. Setelah Pemilukada usai, demokrasi terkubur. Tak ada ruang bagi rakyat untuk terlibat dalam pengambilan kebijakan publik.
<>
Situasi dan kondisi seperti diuraikan diataslah yang mendorong sejumlah anak muda NU yang tergabung dalam Yayasan Nusahada Batang untuk menginisiasi upaya membuka ruang publik pascapemilukada Batang. Inisiatif itu dimulai dengan mengadakan Workshop Penguatan Politik Lokal yang diselenggarakan di Agrowisata Pagilaran Batang pada 24-25 Desember 2011.
Menurut Sodikin Rusydi, Ketua Yayasan Nusahada Batang, workshop ini bertujuan untuk membangun sinergi antarorganisasi masyarakat sipil yang ada di Kabupaten Batang dalam rangka mendorong terwujudnya kebijakan publik yang memihak kepada rakyat miskin di Batang.
Selama dua hari para peserta workshop yang berasal dari 36 organisasi masyarakat sipil Batang berdiskusi tentang pengalaman dalam mengadvokasi kebijakan publik sesuai dengan konsern organisasi masing-masing. Di samping itu, mereka juga merumuskan rencana aksi strategis yang akan dilakukan pascaworkshop tersebut.
Nur Topan, utusan PC. Lakpesdam NU Batang, yang ditemui NU Online mengatakan bahwa workshop ini memiliki arti strategis bagi upaya untuk membawa Batang ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi – menurutnya – saat ini adalah momentum yang sangat tepat karena masyarakat Batang sedang memiliki harapan baru atas terpilihnya bupati dan wakil bupati baru.
Di akhir kegiatan, para peserta menandatangani Piagam Pagilaran yang isinya antara lain kesepahaman untuk membangun sinergitas antarorganisasi masyarakat sipil di Batang dalam rangka mendorong kebijakan publik yang memihak kepada rakyat miskin. Seluruh peserta bersepakat untuk bergabung dalam sebuah forum organisasi masyarakat sipil Batang yang diberi nama Kaukus 36.
Salah satu rencana aksi yang pertama kali akan dilakukan oleh Kaukas 36 dalam waktu dekat adalah melakukan analisis kritis terhadap APBD Batang 2012 serta mengawal pelaksanaan Musrenbang tahun 2012.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Arif Rahman Hakim
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
4
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
5
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
6
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
Terkini
Lihat Semua