Sumedang, NU Online
Pimpinan Cabang Jam’iyyah Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PC JQH NU) Kabupaten Sumedang telah melaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) II yang dilaksanakan pada hari Ahad (27/1) di Pesantren Al-Ma’mun Tanjungkerta Sumedang Jawa Barat. <>
Acara dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama diisi dengan kegiatan sima’an al-Qur’an dan hari kedua diisi dengan kegiatan Muscab.
Kegiatan Muscab dibuka dengan pembacaan haflah tilawah oleh tiga orang qori dan pembacaan murottal Al-Qur’an oleh Rifdah Faridah. Rifdah merupakan putra daerah Sumedang yang menjadi juara pertama MHQ golongan 5 juz tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat JQH NU di Pontianak, Kalimantan Barat pada tahun 2012.
Hadir pada kesempatan itu juga Ketua PCNU, banom, dan lajnah NU se- Kabupaten Sumedang. Kegiatan Muscab dibuka oleh perwakilan pengurus PBNU yaitu H Enceng Sobirin.
Ketua panitia Muscab, Dede Sulaeman mengatakan bahwa tujuan Muscab ini adalah untuk mengevaluasi dan mempertanggungjawabkan program-program kerja yang diamanatkan oleh Muscab sebelumnya pada tahun 2008, dan sekaligus memilih Rais Majelis Ilmi dan Ketua PC JQH NU Kabupaten Sumedang periode 2013-2018.
H Sa’dulloh, selaku ketua PCNU Kabupaten Sumedang dalam sambutannya mengatakan bahwa Jam’iyyah Qurra wal Huffazh dan Jam’iyyah Thoriqoh Al-Mu’tabaroh Annahdliyah adalah merupakan ruh-nya Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu kedua banom NU tersebut harus tetap tegak dan istiqomah dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Di akhir acara Muscab melalui voting suara terpilih Dede Sulaeman sebagai Rais Majelis Ilmi dan Ahmad Jauharudin sebagai ketua Pimpinan Cabang Jam’iyyah Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (PC JQH NU) Kabupaten Sumedang periode 2013-2018.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ayi Abdul Qohar
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua