Daerah

Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Bekasi Relatif Stabil 

Rab, 14 Juli 2021 | 03:00 WIB

Jelang Idul Adha, Harga Hewan Kurban di Bekasi Relatif Stabil 

(Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Bekasi, NU Online 
Menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 H harga hewan kurban di Bekasi, Jawa Barat relatif stabil. Pasalnya, merambahnya Covid-19 dan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat darurat (PPKM) tidak memengaruhi ketersediaan stok dan permintaan pasar.


Ustadz Muhib Tibri, pedagang hewan kurban saat ditemui NU Online di lapak hewan kurban kawasan Taman Tridaya Indah Tambun Selatan, Bekasi, Selasa (13/7) mengatakan adanya pandemi dan penerapan PPKM tidak begitu berpengaruh terhadap harga hewan kurban. Namun, adanya keputusan pemerintah melarang kegiatan di masjid sempat membuat pembeli bingung.


"Kemarin adanya peraturan masjid dilarang buka sempat membuat pembeli bingung untuk membeli hewan kurban atau tidak. Namun, setelah Pemerintah membolehkan masjid membuka kegiatan, alhamdulillah pekan lalu sudah mulai ramai pembeli, bahkan sejauh ini (di lapak saya) sudah ada 60 sapi dan 40 kambing yang terjual," ujar Sekretaris Aswaja NU Center Kabupaten Bekasi itu.


Sementara itu, harga sapi kurban juga masih stabil yaitu pada kisaran 13 juta hingga 40 juta rupiah per ekor. Adapun harga domba atau kambing 1,7 juta hingga 8 juta rupiah per ekor. Harga tersebut akan mengalami sedikit kenaikan jika dijual kembali oleh pedagang hewan kurban yang biasa di pinggir jalan menjelang Idul Adha.


Kendati demikian, pengiriman hewan kurban di masa PPKM sempat mengalami kendala karena harus memenuhi beberapa persyaratan, namun tidak berpengaruh pada harga hewan kurban.

 

"Saat ini pengiriman hewan kurban dari peternak Lampung terkendala karena supirnya harus melakukan tes swab dan vaksin terlebih dahulu tapi tidak pengaruh ke harga. Nah, kalau pengiriman dari Jawa karena masuk kategori logistik jadi tidak ada kendala," bebernya.


Kendala lain, menurutnya, keramaian pembeli di tahun 2021 menurun dari tahun sebelumnya. Ia menduga keramaian akan meningkat saat mendekati Hari Raya.


"Keramaian pembeli agak sedikit menurun kalau tahun kemarin saya bawa 110 ekor sekarang hanya kisaran 100 ekor mungkin ramainya nanti mendekati hari H, meski begitu hitunganya tetap stabil seperti tahun sebelumnya," jelas alumni Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon tersebut.


Ustadz Muhib juga menjelaskan adanya peraturan yang dikeluarkan Kementerian Agama terkait penyembelihan hewan kurban di tengah pandemi juga sempat membuat pelanggan meminta penyembelihan hewan kurban dilakukan di lokasi penjualan untuk menghindari kerumunan. 


Di tengah pandemi yang belum mereda, Ustadz Muhib juga berharap agar penyembelihan hewan kurban di masjid tidak menimbulkan kerumunan. Sementara pembagian hewan kurban menurutnya agar dilakukan dengan sistem jemput bola.

 

Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Kendi Setiawan