Daerah

Jambore untuk Tangkal Radikalisme

NU Online  ·  Senin, 20 Juni 2011 | 02:53 WIB

Semarang, NU Online
Prihatin dengan ancaman radikalisme dan ekstremisme terhadap pelajar dan anak muda, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Genuk menggelar Jambore Pelajar NU (Jampenu) II.

Kegiatan yang melibatkan seluruh sekolah dan madrasah berafiliasi dengan NU ini diadakan di lapangan Kelurahan Bangetayu Wetan selama dua hari, Sabtu-Minggu (18-19/6). Tujuannya menyiapkan kader muda NU berasaskan Ahlussunnah Waljamaah
<>
Kegiatan berupa perkemahan yang dipadati aneka lomba olah akal, olah raga dan seni. Serta dipenuhi gladi rohani. Di bidang olah raga ada lomba tenis meja dan lomba egrang. Di bidang seni ada lomba menyanyikan Mars IPNU-IPPNU dan Qiroatil Qur’an. Sedangkan di bidang keilmuan ada lomba pidato Bahasa Jawa dan Cerdas Cermat. Ditambah lomba hasta harya dan adu presentasi tentang Strategi Pemasaran.

Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Genuk Ali Mas’adi dalam sambutan pembukaan menyampaikan, NU sejak berdirinya selalu mengawal keutuhan Republik Indonesia. Maka NU sangat prihatin dan tak bisa tinggal diam jika ada gerakan merongrong NKRI. Yang terakhir adalah NII yang meresahkan kalangan pelajar, para orang tua dan guru.

Karena itu, lanjut Ali, NU perlu sejak dini membentengi kader-kadernya dengan ideologi Islam Ahlussunnah Waljamaah yang berciri toleran, adil, tengah-tengah, seimbang, dan mencintai tanah air. Tidak ekstrem dan tidak pernah radikal.

“NU sejak berdiri adalah untuk Islam dan Indonesia. Bagi NU, Indonesia adalah rumah sendiri. Maka tidak rela jika negara ini dirusak. Kami membentenginya dengan menyiapkan kader militan. Salah satunya lewat Jambore ini,” tuturnya di hadapan Camat Genuk, Kapolsek, Danramil, pimpinan Badan Otonom NU kecamatan Genuk, sejumlah kepala sekolah/madrasah dan ratusan peserta Jampenu II.

Kepada peserta Jampenu Ali Mas’adi berpesan, untuk menjadi kader militan harus jujur, pintar dan berani. Dan ia menekankan agar gemar membaca sebagai cara paling efektif untuk menjadi pintar.            

Ketua panitia Jampenu II Abdul Mubin mengatakan, kegiatan tersebut dikuti 150 pelajar dengan 9 kontingen. Pihaknya mendapat banyak permohonan maaf dari sekolah/madrasah yang ada di Kecamatan Genuk, karena banyak yang tidak bisa ikut sebab berbarengan dengan acara perpisahan kelulusan.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muhammad Ichwan