Daerah

Jaga Kebhinekaan, NU Jadi Referensi Dunia

NU Online  ·  Ahad, 27 Januari 2019 | 00:30 WIB

Sampang, NU Online
Indonesia patut berbangga. Sebab, Islam Indonesia menjadi  referensi manca negara dalam hal demokrasi. Itu salah satunya karena peran  Nahdlatul Ulama (NU).

Demikian ditegaskan Ketua MWCNU Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, KH Ahmad Jumali  dalam acara peringatan Harlah NU ke-93 bersama GP Ansor Camplong di Yayasan Nurul Hijriyah Sejati, Sabtu (26/1).
Menurutnya, berkat NU, Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, bahasa, suku, beragam agama, bisa bersatu, aman dan damai.

“NU mampu menyajikan Islam yang rahamal lil’alamin. Sehingga kebhinekaan itu mampu dikristalkan menjadi persatuan dan perdamaian,” tukasnya.

Namun diakuinya, kendati peran dan jasa NU cukup besar sebagai stabilisator dalam  kehidupan masyarakat, tapi faktanya NU kerap kali menjadi sasaran hujatan lantaran amalannya dinilai bid’ah, sesat dan sebagainya. Tidak hanya sekarang, tapi sejak masa KH. Hasyim Asy'ari, NU sudah dituding  sesat karena mengajarkan perempuan menulis.

“Padahal semua perkataan mencela, menjelek-jelekkan dan mengkafirkan umat Islam, itu bukan ajaran Islam," lanjutnya.

Di bagian lain, Kiai Jumali menitipkan NU kepada warga Nahdliyin khususnya IPNU-IPPNU dan GP Ansor untuk melanjutkan estafet perjuangan Muassyis NU, dalam rangka menjaga paham Ahlussunah wal Jamaah Annahdliyah dan  NKRI.

Di sela-sela acara  tersebut, dilakukan pelantikan IPNU-IPPNU Komisariat Nurul Hijriyah masa khidmah 2019-2020 oleh Sekretaris IPNU Camplong.

Tak ketinggalan, atraksi pencak silat yang ditampilkan oleh pesilat-pesilat Pagar Nusa Kecamatan Camplong, juga ikut meramaikan Harlah NU ke-93 itu.  Pengajian umum oleh KH. Imam Asy'ari (Wakil Rais PCNU Sumenep) menjadi penutup acara. (Hairul Anam/Aryudi AR)