Pati, NU Online
Dari 150 peserta Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) dan Pelatihan Kader Lanjutan (PKL) Pimpinan GP Ansor se-Pati Raya, yang digelar mulai 12 sampai 14 Agustus 2016, berakhir pada Ahad (14/8) dini hari. Sebanyak 142 perwira dibaiat oleh PW GP Ansor Jateng yang dinyatakan lolos dalam mengikuti pelatihan.
Prosesi baiat dilakukan langsung oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Dalam pesannya pengasuh Ponpes Raudlotut Tolibien ini menyampaikan agar GP Ansor dam Banser terus meningkatkan kemampuan. Tantangan lanjutnya kedepan akan semakin berat.
Ketua GP Ansor Pimpinan Wilayah Jawa Tengah H Ihwanudin, memberikan penghargaan kepada salah seorang peserta Susbalan bernama Nuril Anwar. Anggota Banser asal Satkoryon Kecamatan Sale, Rembang-Jawa Tengah ini mendapatkan penghargaan karena sikap berani dan rela menjual handphone hanya untuk mengikuti Kursus Banser Lanjutan (Susbalan) ini.
Ketika ditanya siapa peserta Susbalan dan PKL yang tidak punya HP, Nuril lantas mengacungkan tangan dan maju kedepan. Ihwanudin pun lantas memberikan pertanyaan kenapa dia tidak punya handphone, jawabanya pria kelahiran Brebes 9 Juni 1990 ini mengaku rela menjual hp nya untuk mengikuti pendidikan setelah Diklatsar ini.
"Saya rela menjual Hp ya hanya biar bisa ikut Susbalan. Saya menjual hp senilai 500 ribu," jelasnya kepada Ihwanudin.
Menurut pengakuan Nuril, dari penjualan handphone ia mendapatkan uang senilai 500 ribu. 200 ribu untuk infaq pendidikan, dan 100 sebagai ongkos perjalanan menuju lokasi pendidikan. Sedangkan sisanya diserahkan kepada istrinya yang sedang hamil anak pertamanya sebagai bekal selama ditinggal mengikuti pelatihan.
"Saya jual hp saya 500 ribu komandan, 300 untuk ongkos dan infaq pendidikan," jelasnya saat ditanya Ketua PW GP Ansor Jateng.
Sebagai bentuk apresiasi Nuril pun mendapatkan uang infaq wajib sebagai syarat mengikuti pendidikan, beserta dengan akomodasi dari PW GP Ansor Jawa Tengah yang disampaikan oleh wakil ketua Ansor Jateng Imron di hadapan peserta Susbalan dan PKL.(Ahmad Asmu'i/Zunus)