Daerah

Istilah Lailatul Ijtima’ Hanya Ada di NU

Sel, 18 Juni 2019 | 10:00 WIB

Bondowoso, NU Online
Agenda rutin warga Nahdliyin dalam rangka Lailatul Ijtima’ merupakan kegiatan Warga Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan di semua jenjang kepengurusan NU. Mulai dari tingkat ranting di desa/kelurahan, Majelis Wakil Cabang (MWC) di kecamatan, PCNU di kabupaten/kota, hingga tingkat PBNU di pusat. 

“Tak terkecuali di Kabupaten Bondowoso. Jadi, istilah Lailatul Ijtima' ini tidak asing lagi di Nahdlatul Ulama dan hanya ada di NU,” kata H Tohari, Ketua DPRD Bondowoso di hadapan peserta Lailatul Ijtima’.

Hal tersebut disampaikannya dalam Lailatul Ijtima’ dan Halal Bihalal yang dihadiri jajaran PCNU Bondowoso di Aula Gus Dur kediamannya Jalan KH Abdurrahman Wahid No 35 Maesan Kabupaten Bondowoso, Senin (17/6) malam.

Tohari yang pernah menjabat Ketua MWCNU Kecamatan Maesan ini mengaku bersyukur kepada Allah SWT sehingga pada malam 14 Syawal, di mana setiap tanggal 14 tiap bulan, pihaknya masih rutin dan istiqomah bersama-sama hadir dalam Lailatul Ijtima’ bersama warga Nahdliyin dan PCNU Bondowoso.

“Pada kesempatan tanggal 14 yang masih dalam suasana lebaran ini, di mana lebaran tahun kemarin sampai lebaran sekarang berbarengan dengan musim Pilkada. Mungkin ada yang bertengkar, ada yang tidak menyapa gara-gara Pilkada dan Pemilu 2019. Mulai hari ini kita tidak perlu bertengkar lagi,” ucapnya di hadapan para jamaah.

Tahun ini, lanjut dia, betul-betul menjadi ujian untuk kita semua. Sebab, dalam satu tahun ada beberapa momentum yang kadang mengakibatkan beda pilihan di antara kita semua. “Karena beda keinginan sehingga mengakibatkan terjadinya perselisihan,” tandasnya.

Oleh karenanya, atas nama pribadi dan keluarga ia meminta maaf jika ada kesalahan baik sengaja atau tidak sengaja kepada para hadirin yang berbeda dukungan dan pilihan. “Mari kita sudahi. Ini sudah selesai. Kita berikan kewenangan kepada MK mengurus Pilpres. Sebab, itu bukan bagian kita. Semua sudah ada bagian tersendiri,” jelasnya.

Lailatul Ijtima' yang digelar, lanjut dia, tidak ada kaitan dengan pemilu. Karena kegiatan tersebut sudah berjalan lima tahun. Ia berharap Lailatul Ijtima' yang digelar tiap bulan dapat memperkuat tali silaturrahim antarwarga NU. “Melalui acara ini, kita berharap dikumpulkan bersama para kiai pendiri Nahdlatul Ulama,” harapnya.

Pantauan NU Online, agenda acara antara lain istighotsah dan takhtiman Al-Quran. Usai khataman, H Tohari membacakan lembaran berisi nama-nama almarhum yang dipesan para jamaah yang hadir agar didoakan. Kemudian dilanjutkan sholat hajat, sholat mutlaq untuk almarhumin lalu ditutup dengan sholawatan.

Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam atas nama pengurus NU mengucapkan mohon maaf lahir batin bila ada kesalahan kepada para jamaah.

“Biar tidak menjadi orang yang muflis (bangkrut) nantinya. Membawa amal tapi ada kesalahan kepada orang lain, sedikit demi sedikit amalnya akan habis. Maka, mari saling memaafkan,” kata Kiai Qodir. (Ade Nurwahyudi/Musthofa Asrori)