Daerah

Isra' Mi'raj, Harga Ikan Melonjak

NU Online  ·  Selasa, 19 Juni 2012 | 06:32 WIB

Pandeglang, NU Online
Tradisi peringatan Isra Mi’raj, sebagian warga mengantar­kan makanan berupa nasi lengkap dengan lauk pauk dan sayur ke masjid di salah perkampungan di Pandeglang. Makanan itu dikemas dalam baskom, kemudian di makan bersama-sama. Ikan laut dipilih lantaran harganya jauh di bawah harga daging sapi. Seperti dituturkan Ida Rohayati, warga Kampung Rego, kecamatan Cadasari, ketika membeli ikan laut di Pasar Badak Pandeglang. 
<>
“Kalau daging kan Rp 75 ribu per kilogram. Mahal itu, nggak kejangkau. Lebih baik beli ikan laut, harganya terjangkau, rasanya enak,” katanya, Senin (18/6).

Sebagian masyarakat ada yang me­milih ikan tawar karena harganya lebih murah dibandingkan ikan laut. Karsiyah, warga Kampung Kadumadang, Kecamatan Cimanuk, memilih ikan lele yang dijual seharga Rp 18 ribu per kilogram. 

“Beli tiga kilo. Soalnya, sekilo isinya cuma empat karena ikannya gede-gede,” katanya.

Hal ini terkait dengan peringatan Isra Mi’raj yang dilakukan serentak pada Ahad (17/6), karena hal ini sudah merupakan tradisi dari para leluhur. Namun, untuk peringatan tahun ini banyak membuat pedagang ikan laut di Pasar Badak Pandeglang diserbu masyarakat. Pedagang sampai kehabisan stok, meskipun harga ikan laut naik rata-rata Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu per kilogram.

Pantauan NU Online di Pasar Badak Pandeglang, ban­deng paling banyak diburu masyarakat. Untuk memenuhi permintaan, pedagang mendatangkannya dari Serang. Ikan bandeng yang semula dihargai Rp 20 ribu per kilogram, menjadi Rp 26 ribu per kilogram. 

“Kalau ikan banyar harganya sekarang Rp 23 ribu. Padahal semula hanya Rp 18 ribu per kilogram,” kata Udin, pedagang ikan laut di Blok Daging dan Ikan Pasar Badak Pandeglang.

Kenaikan harga juga terjadi pada ikan tengiri potongan, yang semula Rp 19 ribu menjadi Rp 25 ribu per kilogram. Udang dan cumi dihargai lebih mahal. Udang berukuran besar dipatok Rp 45 ribu per kilogram, sedangkan cumi ukuran sedang Rp 35 ribu per kilogram. “Iya yang beli banyak sekali. Biasanya, sehari saya cuma habis 50 kilogram, hari ini sam­pai habis sekuintal,” ujar Udin. 



Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Candra Zaini