Kudus, NU Online
Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Kudus menilai pelestarian kretek sebagai produk khas Indonesia tidak sekedar menentang pihak yang mengharamkan rokok. Pelestarian kretek memerlukan upaya lebih jauh yang berkenaan dengan kepentingan bisnis pasar dunia.
<>
“Menjaga kretek maka jangan leha-leha hanya menikmati rokok dan menentang pihak yang mengharamkan tetapi harus menjaga agar rokok tidak dijadikan obyek bisnis global,” kata Ketua ISNU Kudus Kisbiyanto dalam acara Ngaji Kretek di Hotel @Hom Kota Kudus, Jum’at (8/8).
Kretek, tegas Kisbiyanto, bukan sekadar budaya bangsa tetapi telah menjadi sebuah industri raksasa. Di Kudus misalnya, kretek memiliki hubungan kesejarahan rokok sejak zaman dahulu kala pada era pengusaha rokok Niti Semita.
“Dari sini kita harus nguri-nguri budaya ini, jangan sampai seperti nasib pilu “ukir Jepara” yang diklaim sebagai hak intelektual dan katalognya oleh bangsa Eropa atau orang lain,” terangnya.
Upaya pelestarian kretek, imbuh Dosen STAIN Kudus ini, memerlukan kehati-hatian. Sebuah gerakan dan inovasi sangat dibutuhkan. “Jika berhasil, semua inovasi itu akan menjadi temuan baru dan kekayaan intelektual yang membawa kemanfaatan bagi Kudus khususnya dan Indonesia. Karenanya diskusi, kajian, penelitian dan karya inovatif harus terus dijalankan,” tandas Kisbiyanto. (Qomarul Adib/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
5
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua