Surabaya, NU Online
Gerbong Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur bergerak laju. Setidaknya ada tiga agenda kegiatan yang dilakukan pada Sabtu (12/1) di sejumlah kota dan kabupaten.
“Setidaknya ada tiga tempat yang kami singgahi yakni Kabupaten Blitar, Kota Kediri dan Kota Malang,” kata HM Mas’ud Said, Ahad (13/1). Menurut Ketua PW ISNU Jatim tersebut, kegiatan berjalan lancar dan khidmat.
Di samping dihadiri langsung dan mendapat suntikan orasi dan literasi dari Ketua Umum Pengurus Pusat ISNU Ali Masykur Musa, Ketua dan Sekretaris PW ISNU Jatim.
Saat di Kabupaten Blitar dihadiri tokoh pemerintahan seperti Bupati H Rijanto, jajaran Polri Kapolresta Blitar dan Polres Kabupaten Blitar. Juga ada Rais dan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Blitar.
Bupati Rijyanto dan Ketua PCNU Kabupaten Blitar, KH Masdain Rifai mengapresiasi keberadaan ISNU dan menantang untuk menyelesaikan sejumlah permasalah masyarakat sekitar. Juga merealisasikan cita-cita ulama untuk memajukan NU. "Sambutannya luar biasa. Apalagi di Blitar ada Pengurus Anak Cabang ISNU sudah berdiri di 22 kecamatan yang ikut dilantik," kata HM Mas’ud Said.
Selain pelantikan, acara di Blitar dirangkai dengan tiga acara. Yakni launching biografi tokoh ulama kharismatik, deklarasi pemilu bermartabat dan anti hoaks, serta dilanjut rapat kerja ISNU Kabupaten Blitar.
Demikian pula acara ISNU di Kota Kediri. “Pelantikan Ketua PC ISNU H M Basith yang terpilih beberapa waktu lalu berlangsung lancar dan khidmad,” kata Mas’ud. Umbul-umbul dan bendera ISNU untuk pertama kali berkibar gagah, rapi dan bersih di sekitar lokasi acara di kompleks balai kota. Menurut pantauan acara juga berlangsung gayeng dan meriah.
Di samping ada Ketua Umum PP ISNU dan Sekretaris PW ISNU M Dawud, juga dihadiri Wali Kota Kediri dan beberapa tokoh setempat dengan diberi motivasi keorganisasian dan kejuangan.
Ali Masykur menandaskan betapa strategisnya posisi ISNU dalam konteks kebangsaan dan keislaman. ISNU Kediri mendapat tantangan karena banyak masalah sosial, pembangunan infrastrukrur, lingkungan alam dan ketenagakerjaan efek industrialisasi. “ISNU Kota Kediri harus hadir di setiap masalah sosial dan masalah pembangunan daerah,” kata Ali.
Sama seperti di Blitar dan Kediri, pelantikan PC ISNU Kota Malang juga meriah. “Pimpinan organisasi, ulama, akademisi berbagai bidang tumplek bleg berkumpul bersama sekitar 250 anggota ISNU Cabang, PAC dan pengurus ISNU di empat perguruan tinggi di kampus besar,” kata M Dawud.
Acara berlangsung istimewa sebab juga dihadiri dua jajaran PBNU yaitu Ketua PBNU bidang hukum yaitu H Robikin Emhas, dan Ketua PBNU bidang kesehatan yakni Syarizal.
Pelantikan disusun tiga kali yaitu oleh Ketua PW ISNU untuk tingkat PC dan PAC oleh Ketua PC ISNU untuk komisariat pergururan tinggi negeri dan swasta di Kota Malang. Bahkan aula guest house Universitas Brawijaya penuh sesak oleh warga ISNU.
Acara didukung Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani yang juga masuk dalam jajaran dewan ahli di PW ISNU Jatim. Kegiatan didahului launching buku Napak Tilas Satu Abad NU oleh Ketua PC ISNU Kota Malang, Fauzan Alfas.
"Saya menekankan bahwa wadah ISNU dan geliat ISNU di daerah yang sekarang lagi booming bukanlah tujuan,” katanya. Dirinya mengajak mengisi dengan program nyata dan bisa mengambil peran strategis di berbagai bidang sebagaimana visi misi ISNU Jatim dan 7 program utamanya, lanjutnya.
Dirinya berharap amanah jamiyah dan rute perjalanan yg panjang diisi dengan mental kejuangan yang benar dan padu. “Saya yakin ISNU ke depan akan lebih padu, bekerja cepat dan mau berkorban dengan tidak mementingkan diri sendiri,” tandas Mas'ud. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)