Surabaya, NU Online
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur menggelar peringatan Hari Anti Narkoba Nasional (HANI) 2019. Kegiatan yang digelar di area Taman Bungkul Surabaya pada Ahad (7/7) ini diikuti pula oleh Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Timur.
Ketua IPPNU Jawa Timur Nurul Hidayati kepada NU Online mengatakan, akan mengimbau dan mengajak semua elemen masyarakat, khususnya generasi milenial untuk turut serta dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba.
“Kami mengimbau dan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para pelajar untuk mencegah, menjauhi, dan memberantas narkoba. Dalam hal ini, artinya narkoba ini benar-benar harus dihindari oleh siapapun,” ujar Nurul sapaan akrabnya.
Ia melanjutkan, selepas kegiatan ini ia berharap semua elemen masyarakat turut berperan aktif dalam pencegahan narkoba untuk mewujudkan generasi tanpa narkoba.
“Kami berharap, seluruh elemen masyarakat turut berperan aktif cegah narkoba untuk mewujudkan gerenasi tanpa narkoba guna menyambut Indonesia emas,” ungkap mahasiswi pascasarjana Universitas Surabaya (Ubaya) ini.
Dirinya juga berharap kesadaran masyarakat terhadap bahaya narkoba meningkat dan masyarakat benar-benar menghindari narkoba, sehingga harapan besarnya angka kasus narkoba menurun.
Kepala BNNP Jawa Timur, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso mengungkapkan hasil dari pelaksanaan institusi penerima wajib lapor (IPWL) di Klinik Utama BNNP Jatim. Hasilnya, sebanyak 51 persen pasien atau pemakai dan pecandu narkoba masih berusia anak atau remaja di bawah 19 tahun.
“Dari data yang ada, 51 persen pengguna narkoba di Jatim itu adalah anak-anak atau remaja. Data ini menunjukkan bahwa perkembangan kasus narkotika saat ini semakin banyak ditemukan di kalangan anak dan remaja,” kata Bambang.
Bambang mengaku, BNNP Jatim pun terus melakukan upaya pencegahan atau preventif untuk mereduksi penyalahguna narkoba di kalangan anak dan remaja. Di mana sepanjang 2018, BNNP Jatim telah melaksanakan berbagai kegiatan yang dilakukan Bidang P2M (Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat).
"Yang sedikit berbeda, tahun ini dilakukan kampanye narkoba anti mainstream yang digunakan untuk bisa menarik minat kalangan muda. Kampanye melalui Deklarasi Sumpahin Narkoba dilaksanakan saat peringatan Sumpah Pemuda pada Oktober tahun lalu," ujar Bambang. (Hanan/Muiz)