Padangpariaman, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sumatera Barat menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) anti narkotoka dan obat-obat terlarang (narkoba) bagi pelajar dan generasi muda di Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Pungguangkasiak Lubuak Aluang Padangpariaman Sumatera Barat, Rabu (8/7), diikuti 150 peserta.
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat Zainal MS dalam pembukaan TOT, demikian dilaporkan kontributor NU Online Bagindo Armaidi Tanjung, menyatakan, narkoba harus dijauhi oleh generasi muda yang ingin memperoleh kemenangan. Pemerintah dan organisasi jamaah Nahdlatul Ulama Ahlussunnah wal Jamaah terus memerangi penyalahgunaan narkoba.
<>“PWNU berterima kasih pada IPNU dari tahun 2005 untuk menggalang generasi muda untuk anti narkoba. Ini adalah kegiatan yang ke sekian kalinya. IPNU sebagai generasi muda NU, harus konsens terhadap masalah generasi muda. Khususnya masalah penyalahgunaan narkoba,” katanya di hadapan Ketua Pengurus Wilayah IPNU Sumatera Barat Zainal Tuanku Mudo dan para peserta.
Zainal MS mengungkapkan, masalah yang menjadi focus perlu diperhatikan adalah, pertama, nilai-nilai universal kita sudah lemah, tidak punya etos. Banyak umat Islam dalam posisi malas. Kedua, tidak termotivasi. Ketiga, yang paling berbahaya pembohongan, pengejekkan. Dari empat sifat Rasulullah, siddiq dan amanah yang sekarang tinggal di mulut. Banyak orang hebat, hanya pintar pidato, bicara, tapi jarang dilakukan atau diamalkan.
Gubernur Sumbar diwakil Kepala Bagian Agama, Pemuda dan Budaya Drs. H. Syamsuir menambahkan narkoba adalah musuh generasi muda. Cara melawan narkoba adalah dengan mengumpulkan generasi muda dan gunakan wadah-wadah yang ada.
“Punya agama, adat, aturan, itu yang digunakan untuk melawan penyalahgunaan narkoba. Banyak pesta perkawinan, diselingi dengan minum dan judi. Sekarang sudah berkurang. Bahkan sudah banyak peraturan nagari (perna) yang melarang minuman keras dan judi di tengah pesta perkawinan,” katanya optimis.
Ketua PCNU Padangpariaman Rahmat Tuanku Sulaiamn, yang juga pengasuh pondok pesantren Bustanul Yaqin menyebutkan, kehadiran Pesantren Bustanul Yaqin, berangkat dari kondisi generasi muda yang mencemaskan saat ini. Kombinasi pengasuh pesantren Bustanul Yaqin sebagai aktifis, ulama, dan pendidik diharapkan dapat ikut membantu mempersiapkan generasi muda yang berakhlak membina pondok pesantren.
Perlu dukungan dari Gubernur Sumbar, Bupati Padangpariaman, Kakandepag dan semua eleven masyarakat untuk melanjutkan visi, misi dan pengembangan pondok pesantren Bustanul Yaqin.
Ketua Panitia Asraful Anam Tuanku Bagindo menyebutkan, masalah narkoba diangkat karena Sumatera Barat peringkat ke-13 di tingkat nasional penyalahgunaan narkoba. IPNU Sumbar memandang penyalahgunaan narkoba ini sangat berbahaya bagi generasi muda. Generasi muda saat ini sudah diracuni oleh narkoba, bisa jadi generasi muda depan rusak, hancur. Tahun 2010 dicanangkan tahun bebas narkoba. IPNU sebagai pelajar NU punya kewajiban dan ikut berperan memerangi penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar. Dengan tema TOT, anak bangsa yang bebas narkoba menuju peradaban baru Indonesia.
Kepala Kesbang Linmas Kabupaten Padangpariaman menyatakan, dari 19 Polres di Sumbar, hanya 3 Polres yang punya bidang narkobanya, yakni Padang, Bukittinggi dan Padangpariaman. Ini menunjukkan tingginya penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan yang dilakukan di pondok pesantren ini merupakan sumbangan besar dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. Di salah satu kecamatan, ada organisasi anti narkoba beranggota 21 orang, juga membantu kegiatan pemerintah dalam penyalahgunaan narkoba. Mereka merupakan pelaku penyalahgunaan narkoba yang sudah sadar dan sembuh. Di Pesantren Nurul Yaqin Ambuakapua dilakukan pembinaan terhadap 11 mantan pencandu narkoba. Artinya, pondok pesantren pun berperan membina mantan pencandu narkoba. (Bagindo Armaidi Tanjung)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua