Daerah

IPNU Purworejo Kembangkan Seni Rebana

NU Online  ·  Kamis, 20 Desember 2012 | 00:21 WIB

Purworejo, NU Online
Sebagai upaya melestarikan tradisi dan syi'ar agama Islam, Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mulai serius menggarap seni rebana. Selain sudah diterima masyarakat luas, seni rebana atau biasa disebut juga dengan rebana juga efektif sebagai penyampai pesan-pesan Islam.<>

Demikian dikatakan Muhammad Habibi, wakil ketua bidang seni budaya dan olah raga PC IPNU Purworejo kepada NU Online usai memberi pelatihan rebana di PAC IPNU Kecamatan Kutoarjo, Kamis(20/12).

Menurut Habibi, selain bisa menghibur, rebana juga bisa menjadi wadah bagi para pemuda dan remaja agar tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif.

“Rebana bisa menjadikan para pemuda dan pemudi memiliki ruang ekspresi sehingga jauh dari pengaruh pergaulan bebas, free sex dan narkoba. Bahkan di beberapa daerah, rebana bisa menyatukan emosional mereka,” ungkap kader IPNU yang sering diminta menjadi juri di berbagai festival rebana ini.

Untuk menunjukkan keseriusannya pun, baik kader di Pimpinan Anak Cabang IPNU yang berada di kecamatan, remaja masjid ataupun majelis ta'lim yang berkenan dapat meminta dibimbing. “Kita membuka kesempatan bagi yang ingin belajar hadrah bersama untuk menghubungi kami langsung di sekretariat. Soal waktu dan tempat bisa sisesuaikan menurut situasi dan kondisi karena kami punya tim pelatih rebana,” ungkapnya.

Hery, salah satu peserta yang dilatih asal PAC IPNU Kutoarjo mengaku senang dengan adanya pelatihan semacam ini. “Saya senang sekaligus bangga bisa belajar rebana. Walau sulit dalam menghafal rumus ketukannya, tapi saya tetap semangat untuk bisa,” ungkapnya. “Kata pelatih, untuk bisa biasanya menghabiskan 5-6 kali pertemuan. Ini baru pertemuan pertama, jadi saya optimis masih punya banyak waktu untuk bisa,” imbuhnya.

Tercatat, saat ini ada 3 grup yang dibimbing oleh PC IPNU Purworejo. Menurut Habib, jumlah ini fluktuatif karena jangka waktu memang terbatas.

“Untuk jumlah grup rebana yang kami bina memang berubah oleh karena jika sudah bisa secara teori dan praktek mereka kami lepas. Dulu selama dua bula saya melatih aparat TNI di Kulonprogo dan kini karena sudah bisa mereka kami lepas. Jabi, grup yang kita bisa berubah-ubah tiap bulannya,” pungkas rekan IPNU yang sering mengiringi rebana peshalawat Habib Syech ini.


Redaktur: A. Khoirul Anam
Sumber   : IPNU Purworejo