IPNU Jabar Keberatan Atas Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
NU Online · Selasa, 18 November 2014 | 09:03 WIB
Bandung, NU Online
Pengurus IPNU Jabar mengkritik kebijakan pemerintah perihal penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Mereka menilai alasan kebijakan pencabutan subsidi BBM lebih bersifat mengada-ada.
<>
Ketua IPNU Jawa Barat Asep Irfan Mujahid menilai penarikan subsidi BBM demi mengurangi beban APBN bukan solusi satu-satunya. Pasalnya banyak solusi lain yang bisa diambil.
Saat ditemui di Kantor IPNU di Gedung PWNU Jawa Barat, Senin (17/11) malam, Asep mengatakan, Presiden Jokowi terkesan menggampangkan masalah dengan mengambil jalan pintas menaikan BBM tanpa upaya membenahi sektor migas terlebih dahulu.
Pemerintahan Jokowi perlahan mulai menampakkan watak aslinya yang mewakili kaum neolib, karena menarik urusan sangat vital yg menyangkut hajat hidup orang banyak kepada persaingan pasar bebas tanpa memperhatikan proteksi sosial yang belum matang.
"Proteksi sosial yang diwujudkan Presiden Jokowi melalui kartu saktinya masih belum jelas, apakah ini berarti rakyat miskin dan rakyat hampir miskin dibiarkan makin sengsara dulu, baru dibantu pemerintah? Karena kepastian BBM naik sudah diumumkan, tapi kepastian perlindungan sosial direalisasikan belum diumumkan," imbuhnya.
Kenaikan BBM bukan hanya berdampak pada kenaikan bahan pokok dan tarif angkutan umum, tapi jangan lupa biaya pendidikan pun akan merangkak naik. Karena sulit mewujudkan pendidikan berkualitas tanpa dukungan perangkat pembelajaran yang baik, di mana semuanya tidak bisa lepas dari pengaruh kenaikan BBM
Asep berharap pemerintah meningkatkan anggaran pendidikan, meningkatkan beasiswa dari mulai SD sampai perguruan tinggi sampai menyediakan buku-buku berkualitas dan gratis untuk semua pelajar dan mahasiswa.
"Jika Presiden Jokowi tak mampu merespon dan menjawab dengan kerja nyata poin penting yang kami sampaikan, maka batalkan kenaikan BBM. Jika Jokowi tetap memaksakan kehendaknya, kami mengecam lebih baik mundur dari kursi Presiden," tegas Asep. (Aris Prayuda/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
5
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua