IPNU-IPPNU, Wadah untuk Belajar Organisasi dan Kepemimpinan
NU Online · Selasa, 27 Desember 2011 | 10:10 WIB
Pamekasan, NU Online
Semangat pemuda dalam memajukan bangsa mesti bangkit kembali. Mereka harus mempersiapkan diri sejak dini untuk menjadi pemimpin dan bisa mempersembahkan prestasi bagi tanah air ini.
Demikian disampaikan mantan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) propinsi Jawa Timur, Badrut Tamam, dalam pelatihan organisasi dan kepemimpinan yang digelar pengurus PC IPNU Pamekasan, Senin (26/12) pagi.<>
Pria yang menjadi anggota DPRD Jawa Timur dalam umur 31 tahun, itu menambahkan bahwa gembongnya pemimpin masa depan ialah di organisasi kepemudaan.
“Di organisasi, mereka akan menjalani proses menjadi pemimpin yang baik,” ujarnya.
Namun, lanjutnya, organisasi bukanlah tujuan hidup. Melainkan, hanyalah perjalanan hidup untuk nantinya menuju kehidupan yang sebenarnya.
Alumnus Ponpes Bata-Bata Pamekasan tersebut juga menyayangkan terhadap para pemuda yang tidak mengaktifkan dirinya di organisasi.
“Pemuda saat ini masih lebih mengedepankan fashion ditimbang belajar dan menempa dirinya di organisasi. Dan saya bangga dengan adik-adik yang menisbahkan dirinya sebagai aktivis sebuah organisasi semacam OSIS dan atau IPNU-IPPNU,” ujarnya kepada para peserta.
“Saya tidak menyalahkan para pemuda yang kecanduan fashion, asal mereka mampu menyerap terhadap segala sesuatu yang ada di sekolah. Sebut saja misalnya mentradisikan baca buku dan diskusi yang sudah mulai ditinggalkan,” kata alumnus jurusan psikologi Universitas Muhammadiyah Malang itu.
Berkenaan dengan harapan Badrut Tamam agar semangat para pemuda bangkit kembali dengan aktif di organisasi, dikarenakan para pemuda lah yang dinilai mampu menjadi agen perubahan dalam segala lini kehidupan.
“Tidak ada perubahan yang berangkat dari ruang kosong, mesti ada pergulatan diri di dalamnya,” tegasnya.
Selain itu, Badrut Tamam juga mengingatkan agar para pemuda tidak melanggar 3 hal: adat, agama, dan peraturan negara.
“Kalau melanggar adat, maka tidak akan disenangi banyak orang. Menodai ajaran agama, berdosa pada Tuhan,” kata Badrut Tamam sungguh-sungguh. “Dan jika melanggar peraturan negara, konsekuensinya bakal dihukum”.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Hairul Anam
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
4
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
5
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
6
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
Terkini
Lihat Semua