Daerah

Institut KH Abdul Chalim Mojokerto Rancang Pendirian Program S3

Rab, 30 Desember 2020 | 00:00 WIB

Institut KH Abdul Chalim Mojokerto Rancang Pendirian Program S3

(30/8/2020) Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto, Setidaknya ada 470 para wisudawan-wisudawati yang mendapatkan gelar baru sebagai sarjana dan magister. (Foto: Istimewa)

Mojokerto, NU Online
Setelah dibukanya pendidikan Sarjana (S1) serta Magister (S2) pada 21 Desember 2020 lalu, Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto melaksanakan uji studi pengajuan proposal untuk mendirikan program Doktoral (S3).

 

Kiai Asep Saifuddin Chalim menyampaikan bahwa ini adalah perjuangan akhir dari kampus IKHAC, yang nantinya di tahun 2022 awal baru menjadikan IKHAC sebagai International Universty KH Abdul Chalim.

 

"Ini adalah perjuangan akhir dari institutnya. Kami akan tetap memperbaiki kualitasnya. Harapannya segera mendapatkan rekomendasi agar segera di mulai perkuliahan," terangnya Selasa (29/12).

 

Melalui IKHAC dan nantinya internasional university, para mahasiswa menjadi pemuda yang cerdas, memiliki pendidikan tinggi yang kelak akan menjadi pemimpin-pemimpin yang amanah serta orang-orang yang dermawan.

 

Kiai Asep menyebutkan, kemajuan dunia teknologi dan informasi, telah menginspirasi banyak kalangan untuk terus belajar untuk berinovasi dan berkarya agar dapat bertahan dalam masanya. Tanpa dukungan pendidikan dan pembelajaran yang tepat, untuk berinovasi maupun berkarya akan menemui jalan buntu alias tidak akan dapat terwujudkan.

 

Di sinilah kemudian peranan Prof KH Asep Saifuddin Chalim selaku pendiri dan pengasuh Pesantren Amanatul Ummah merumuskan dan mewujudkan terbentuknya sebuah kampus yang harmoni dan pesantren. Sehingga, berdirilah sebuah kampus di kawasan wisata Pacet Mojokerto, dengan lingkungan hijau, sejuk, air melimpah dan fasilitas lengkap pada tahun 2015. Kampus tersebut dinamai Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet Mojokerto dengan selogan Mengembalikan Kejayaan Islam di Indonesia dan Indonesia.

 

Disampaikan juga, sejak didirikannya pada tahun 2015 IKHAC membuka beasiswa bagi pemuda Nahdlatul Ulama (NU) melalui jalur Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) yang dibiayai sendiri oleh Kiai Asep sendiri.

 

"Saya berkeyakinan bahwa jika kita membiayai orang belajar maka kita akan di bantu memperoleh pembiayaan itu oleh Allah," terang Ketua Umum PP Pergunu ini.

 

Berdiri dengan megahnya IKHAC di Pacet ini diharapkan lahir inovasi-inovasi yang menjadi karya bagi mahasiswanya dan benar-benar dapat menjadikan mereka generasi bangsa yang intelektual ulama dan atau ulama yang sekaligus intelektual.

 

"Dibuktikan pada 30 Agustus 2020) Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC) Mojokerto setidaknya ada 470 para wisudawan-wisudawati yang mendapatkan gelar baru sebagai Sarjana dan Magister," imbuhnya.

 

Meski terbilang kampus baru, IKHAC telah masuk dalam jajaran kampus yang patut diperhitungkan posisi, peran dan dedikasinya, dengan posisinya kemudian menerangi Pacet tidak hanya sebagai wisata alam juga menjadi wisata pendidikan. Selain itu IKHAC berperan mencetak generasi yang bersikap multikultural dan berdaya saing multidisipliner.

 

Kontributor: Ahamad Rofi
Editor: Kendi Setiawan