Daerah

Insiden Bom Bunuh Diri, Ansor Jombang: Rapatkan Barisan!

NU Online  ·  Kamis, 7 Juli 2016 | 00:00 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto menyerukan kepada seluruh kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) agar tetap mewaspadai bahaya aksi terorisme atau gerakan serupa.

Pasca terjadinya insiden ledakan bom bunuh diri di sejumlah tempat menjelang shalat Idul Fitri, membuat kader Ansor dan Banser Jombang geram. Meskipun sebagian aksi tak bertanggung jawab tersebut sudah terungkap, namun tak menutup kemungkinan kejahatan tersebut akan kembali muncul ke permukaan di saat-saat umat Muslim di tanah air lengah.

Untuk itu, Zulfikar meminta para kadernya agar terus waspada dan merapatkan barisan, serta menunjukkan kesolidan dan persatuan Ansor dan Banser sebagai organisasi yang cinta terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

"Waspada pada aksi provokasi, kejahatan teror dan kriminal yang membahayakan. Rapatkan barisan!" Pinta Gus Antok, sapaan akrabnya, Rabu (5/7/2016) petang.

Setiap penjagaan berlangsung, kata dia, pengurus Ansor dan Banser hendaknya melakukan komunikasi dan koordinasi aktif antarpengurus, juga dengan warga sekitar dan pihak-pihak yang berwenang. Hal itu akan membantu mempermudah aksi gerakan mereka dalam penjagaan keamanan serta ketertiban.

"Terlebih saat ada peristiwa atau kejiadian yang mencurigakan, koordinasi tesebut sangat diperlukan," ujarnya.

Sebelumnya, pengurus Ansor dan ratusan kader Banser di Jombang secara intensif mengisi beberapa pos penjagaan di tempat yang berbeda. Mereka tak kenal lelah meskipun dirinya tengah berpuasa, hampir 24 jam mereka melakukan penjagaan. Tugas ini tampaknya akan terus berlangnsung hingga benar-benar dipastikan kondisi Jombang stabil.

Seperti diberitakan sejumlah media, seorang pelaku bom bunuh diri tewas setelah meledakkan diri di halaman kantor Mapolresta Solo Selasa (5/7) pagi. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. (Syamsul Arifin/Mahbib)