Daerah

Inilah Balasan Bagi yang Meninggalkan Shalat

Sel, 19 November 2019 | 00:00 WIB

Inilah Balasan Bagi yang Meninggalkan Shalat

Pengasuh Pesantren Al Qosimiah Pagelaran, Ustadz Ikhwanuddin saat menjadi pemateri pada Ngaji Ahad (Jihad) Pagi di aula Kantor NU Pringsewu, Lampung, Ahad (17/11). (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online

Shalat merupakan ibadah yang menjadi bagian dari identitas seorang muslim. Di dalamnya berbagai macam doa dan pujian kepada Allah diucapkan berpadu dengan gerak dan kekhusyukan. Menjadi kewajiban bagi setiap muslim melaksanakan shalat lima waktu dalam satu hari.

 

Pahala dari sang kuasa akan diraih bagi yang mengerjakannya. Dosa dan hukuman berat akan diterima umat Islam jika meninggalkan ibadah yang diwajibkan setelah Nabi Muhammad melaksanakan perjalanan Isra' dan Mi'raj itu.

 

Dalam Kitab Duratun Nasihin disebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat akan mendapatkan balasan langsung baik di dunia maupun di akhirat kelak. Termasuk dalam kategori ini adalah orang yang meninggalkan shalat berjama’ah yang mana ia dalam keadaan mampu untuk melaksanakannya.

 

"Sebagian ulama berpendapat bahwa hukum shalat berjama’ah adalah fardlu kifayah dalam artian suatu daerah harus ada yang melakukan shalat berjama’ah. Jika tidak, maka bagi mereka dosa," kata Pengasuh Pesantren Al Qosimiah Pagelaran, Ustadz Ikhwanuddin saat menjadi pemateri pada Ngaji Ahad (Jihad) Pagi di aula Kantor NU Pringsewu, Lampung, Ahad (17/11).

 

Adapun balasan di dunia bagi yang mereka yang meninggalkan shalat, di antaranya akan dihilangkan aura positif wajahnya. Saat melihatnya orang lain akan tidak merasa sejuk serta akan semakin menjauh dari orang-orang mukmin.

 

Sementara saat sakaratul maut, lanjutnya, orang yang meninggalkan shalat akan merasa kehausan dan akan diganggu oleh setan yang membawa air sebagai tawaran untuk ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya. "Ia juga akan dilamakan saat sakaratul maut," kata Ketua NU Kecamatan Pagelaran ini.

 

Saat dalam alam kubur dan akhirat, orang yang meninggalkan shalat akan sulit menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir, diselimuti kegelapan dan disempitkan dalam kubur, dipersulit hisabnya, dan disiksa dalam api neraka.

 

Meninggalkan shalat juga berkonsekuensi tertolak syahadatnya. Sama saja seperti jika umat Islam menggampangkan meninggalkan doa, maka berkonsekuensi ditolak doanya ketika benar-benar memiliki hajat dalam doanya.

 

"Jika kita tinggalkan sedekah, maka Allah tidak akan memberi kesehatan jasmani dan rohani. Jika tidak zakat maka tidak akan terjaga harta kita dan keberkahan akan jauh dari kehidupan kita," pungkasnya.

 

Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Aryudi AR