Daerah

PCNU Pringsewu Minta Pengurus NU Jaga Aswaja dan NKRI

Sen, 18 November 2019 | 00:00 WIB

PCNU Pringsewu Minta Pengurus NU Jaga Aswaja dan NKRI

Suasana pelantikan MWCNU dan Ranting NU se-Kabupaten Pringewu. (Foto: NU Online/Faizin)

Pringsewu, NU Online

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung, H Taufik Qurrohim berpesan kepada pengurus NU di Kecamatan Pringsewu untuk senantiasa memegang teguh dan melaksanakan amaliah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Ini menurutnya menjadi bagian tugas utama dari para pengurus.

 

"Kita memiliki tanggung jawab mempertahankan dan meneruskan akidah Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah yang merupakan warisan para ulama dan nabi, selain juga tanggung jawab penting lain yakni mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45," katanya, Ahad (17/11) malam.

 

Saat ini tugas sebagai pengurus NU memang sangat berat. Namun semua itu akan menjadi lahan ibadah, dan amal yang menjadi modal untuk menghadap Allah SWT. Dengan keikhlasan, kesabaran secara lahir dan batin, semua akan terbalas dengan balasan yang lebih baik.

 

"Kerja berat di depan mata kita. Tapi mari ingatlah pesan Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari: siapa yang mengurus NU, saya anggap santriku, siapa yang menjadi santriku saya doakan khusnul khotimah beserta keluarganya," ungkapnya menirukan pesan Mbah Hasyim.

 

Hal ini disampaikannya saat melantik pengurus Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Pringsewu dan juga 15 Ranting NU masa khidmah 2019-2024 di komplek pesantren Al Wustho, Rejosari, Pringsewu.

 

Selain mempertahankan Aswaja, Taufik juga mengingatkan para pengurus untuk meningkatkan militansi dalam berkhidmah di NU. Hal ini menurutnya bisa ditempuh dengan cara mengikuti pendidikan pengkaderan.

 

"Bagi pengurus ayo ikut Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama untuk lebih militan dalam berorganisasi sehingga tidak terombang-ambing pengaruh kelompok lain," ajaknya.

 

Sementara Ustadz Syaifuddin, penceramah pada acara pelantikan tersebut, berpesan pula kepada para pengurus untuk tidak jalan sendiri-sendiri. Pengurus harus kompak dalam satu komando dan tidak membiarkan pengurus dan warga bercerai-berai.

 

Ia mengibaratkan NU seperti pohon di mana ada batang, cabang, ranting, dan daun. Daun-daun ini adalah warga NU yang harus dikoordinir dengan baik. Jangan sampai berjatuhan karena dengan daun yang baik proses fotosintesis (pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan) akan berjalan dengan baik.

 

"Fotosintesis yang baik akan menghasilkan buah yang berkualitas. Jadi mari jaga kekompakan untuk mewujudkan program-program dan hasil yang berkualitas," ajaknya.

 

Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Aryudi AR