Kepala Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo dr Silvy Rahmah Yanthy mengingatkan bahwa masker pemutih kulit wajah dapat diambil dari bengkoang atau kentang. Menurutnya, masker ini lebih aman dari bahan berbahaya seperti merkuri atau hydroquinone yang terkandung dalam pemutih wajah kemasan.
Untuk membuat kulit putih atau lebih cerah, dokter yang bertugas di Rumah Sakit NU ini menyarankan warga agar menggunakan tabir surya apabila di ruang terbuka (SPF), melakukan scrubing dan peeling (merawat kulit wajah) untuk mengelupas sel kulit mati yang sering membuat kulit wajah terlihat kusam atau gelap.
Scrubing atau peeling maksimum digunakan seminggu dua kali, bisa juga ditambah masker bahan alami seperti bengkoang atau kentang.
“Tanpa mengurangi arti kecantikan pada umumnya, yang terpenting adalah kecantikan dalam diri kita, dan kita merasa cantik. Nantinya yang terpancar adalah apa yang kita pikirkan (cantik)," kata dr Silvy, Sabtu (30/7).
Perlu diketahui, setiap individu mempunyai batas maksimum kecerahan kulit, yang artinya hasil pemutih tidak sama antara satu dan yang lain.
“Bila dipaksakan, hasilnya bukan putih, tapi patologik alias sakit,” jelasnya. (Moh Kholidun/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua