Semarang, NU Online
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Program Khusus (FUPK) UIN Walisong Semarang menggelar pengajian umum di usia satu dasawarsanya. Kegiatan ini menghadirkan KH Abdul Qoyyum Mansur atau Gus Qoyyum bertema ‘Menuai Bencana dalam Pandangan Tafsir’. Masjid al-Fitroh kampus II UIN Walisongo penuh dengan mahasiswa dari berbagai lintas jurusan mendengarkan uraian yang di sampaikan Gus Qoyyum.
Cerita Nabi Musa dan Fir'aun dalam al-Qur'an ketika negeri Mesir tertimpa bencana, Fir'aun meminta Nabi Musa untuk berdoa pada Allah untuk menghentikan bencana. Bencana berupa taufan, belalang, kutu binatang, katak dan darah kemudian hilang berkat doa Nabi Musa. Begitu paparan Gus Qoyyum ketika mengilustrasikan bencana. Bencana dalam al-Qur'an terbagi menjadi tiga kata yaitu bala, fitnah, dan mushibah.
Pengasuh pesantren An-Nur Lasem ini menjelaskan bahwa bala dibagi menjadi tiga bagian. Pertama tiga ayat untuk kasus Fir'aun, dua ayat menerangkan bala yang jelas dan terakhir bala hasanan (ujian yang baik). Ujian yang berbentuk kebaikan ini disebutkan tentang kemenangan perang Badar.
"Muhammad Natsir (pahlawan nasional) tak pernah punya rumah hingga akhir hayat," terang Gus Qoyyum, Kamis (31/3).
Dia menilai bahwa ini merupakan bagian dari ujian kebaikan yang sedang dijalani oleh seorang pejabat negara. Selain itu, fitnah (ujian) terbagi menjadi tiga bagian pula yaitu fitnah sosial, individual dan mengembalikan kepada tauhid. Kata fitnah ini dalam al-Qur'an disebutkan 34 kali. Sedangkan kata mushibah terdapat 10 kali dalam al-Qur'an.
Dalam pengajian umum terdapat tanya jawab antara Gus Qoyyum dengan peserta pengajian. Tak seperti lazimnya pengajian karena ini berada di kampus. Fakhruddin Aziz selaku pengasuh ma'had FUPK mengambil tema Jawa karena kita harus tetap melestarikan budaya Jawa seperti pengajian umum ini.
Di penutup acara Gus Qoyyum memberikan selebaran doa yang diambilkan dari Sunan al-Tirmidzi hadis nomor 3569 tentang doa penolak bencana. Peserta mengamini apa yang diungkapkan sambil diterangkan dalam bahasa Indonesia. (Zulfa/Fathoni)