Daerah

Ini Amanat ke Pimpinan STAINU Temanggung yang Baru  

Rab, 27 Januari 2021 | 02:00 WIB

Ini Amanat ke Pimpinan STAINU Temanggung yang Baru  

Pelantikan pimpinan STAINU Temanggung, Jateng (Foto: NU Online/Wahyu)

Temanggung, NU Online  
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Temanggung bersama Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu) melantik Ketua dan tiga Wakil Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung pada Senin (25/1). 

 

Pelantikan dilakukan di aula lantai 3 STAINU Temanggung yang dihadiri jajaran PCNU, YAPTINU, Senat Akademik, dan sejumlah tamu undangan yang juga dilakukan live streaming melalui Youtube STAINU Temanggung Channel.

 

Ketua STAINU Temanggung yang dilantik adalah Sumarjoko, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Hamidulloh Ibda, Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan SDM Khamim Saifuddin, dan Wakil Ketua III Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Luluk Ifadah.

 

Ketua YAPTINU H Nur Makhsun mengatakan bahwa proses alih kelola Akademi Keperawatan (Akper) Al-Kautsar dan alih status STAINU menjadi Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung merupakan amanat dari PCNU Temanggung.

 

"Dalam proses alih status dibarengi dengan masa akhir jabatan pejabat STAINU Temanggung pada 23 Januari 2021. Maka PCNU bersama YAPTINU melakukan pengawalan melalui senat akademik memilih pejabat baru. 

 

"Pertama Sumarjoko sebagai Ketua dibantu Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Hamidulloh Ibda, Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan SDM Khamim Saifuddin, dan Wakil Ketua III Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Luluk," jelasnya.

 

Keempat pejabat ini lanjutnya, yang akan mengawal perubahan STAINU menjadi Inisnu Temanggung yang mengembang visi dan misi Nahdlatul Ulama. 

 

"Kemudian akan disusul pejabat program studi (Prodi) dan lembaga, kami berharap kepada semuanya, harus dapat membawa STAINU rasa Inisnu sebagaimana amanat Rais PCNU Temanggung KH Yacub Mubarok pada saat pemilihan ketua kemarin," tegasnya.

 

Di masa transisi ini kata Nur Makhsun, PCNU bersama Yaptinu sudah membuat budaya organisasi yang terdiri atas budaya nilai, budaya mutu, dan budaya kerja. "Melalui budaya organisasi ini, ke depan harus ada perubahan dengan cepat melalui pejabat baru yang dilantik," ucapnya.

 

Wakil Bupati Temanggung R Heri Ibnu Wibowo berharap agar para pejabat baru dapat mewujudkan pembangunan pendidikan di Temanggung dan umumnya di Indonesia. "Inti dari semuanya ada pada komunikasi, baik dengan rekan kerja, dosen, mahasiswa dan masyarakat termasuk kepada pemerintah daerah," katanya.

 

Ketua PCNU Temanggung KH Muhammad Furqon Masyhuri menceritakan heroisme dari sejarah perjuangan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I atau Pangeran Sambernyowo yang merupakan pendiri Praja Mangkunegaran, sebuah kadipaten agung di Jawa bagian tengah selatan, dan Pahlawan Nasional Indonesia. 

 

"Kenapa saya bercerita Pengeran Sambernyowo, karena Kabupaten Temanggung dulu masih bagian dari Kerajaan Mangkunegaran dan pesannya sangat penting untuk diimplementasikan di STAINU," kata Gus Furqon.

 

Pesan Pengeran Sambernyowo itu adalah Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungkebi. "Semua pejabat, dosen, dan mahasiswa STAINU harus berani mawas diri, merasa ikut memiliki, dan wajib ikut menjaga atau membela ketika ada apa-apa dengan STAINU. Itulah substansi dari Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungkebi," pungkasnya.

 

Hadir Rais PCNU Temanggung KH Yacub Mubarok, Ketua PCNU Temanggung KH Muhammad Furqon Masyhuri, Katib PCNU Temanggung KH Muhammad Syakur, Ketua YAPTINU H Nur Makhsun, Sekretaris YAPTINU Sugi, Bendahara YAPTINU H Ipnu Haryono, Ketua Senat Akademik STAINU Temanggung HM Baehaqi, dan jajaran anggota senat.

 

Hadir pula Wakil Bupati Temanggung R Heri Ibnu Wibowo, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung Suyono, Wakapolres Temanggung, dan tamu undangan lainnya.

 

Kontributor: Wahyu Egi Widayat, Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz