Ahmad Rifqi Hidayat
Kontributor
Pontianak, NU Online
Berbagai persoalan kebangsaan yang muncul, menunjukkan Gerakan Pemuda (GP) Ansor pada prinsip politik kebangsaan yang kuat. Yakni meneguhkan komitmen dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
"Gerakan Pemuda Ansor tidak pernah berpikir untuk memberontak, karena kita Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak ada sejarahnya NU menjadi pemberontak, kalau difitnah sering. Karena kita yang mendirikan ikut serta berjuang untuk NKRI," kata Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Hadi M Musa Said usai melantik Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Kalimantan Barat di Hotel Merpati, Jalan Imam Bonjol, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (19/12).
Gus Hadi sapaan akrabnya melanjutkan, Indonesia memang didominasi oleh umat Islam, namun menurutnya bukan berarti menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, karena Indonesia memiliki beragam etnis, budaya dan agama serta tidak terlepas dari ideologi Pancasila.
"Ini adalah Darussalam bukan Darul Islam. Negara yang damai, tetapi yang menganut nilai-nilai ke-Islam-an," tegasnya.
Oleh karena itu, Gus Hadi mengingatkan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berdirinya GP Ansor sejak 21 april 1934 atau 16 tahun sebelum Indonesia merdeka merupakan tempat bagian dari proses regenerasi Nahdlatul Ulama (NU).
"Kader NU harus siap bela negara," tegasnya.
Meski tidak digaji lanjutnya, namun pengabdian kader NU tetap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan NKRI. Untuk itu, proses kaderisasi di GP Ansor terus gencar dilaksanakan.
"Kita tidak pernah berhenti melakukan kaderisasi, karena Ansor adalah masa depan NU, dan NU adalah masa depan Ansor. Kalau tidak digerakkan tentu akan beku. Maka harus disalurkan keinginan untuk terus beraktivitas," paparnya.
Dalam arahannya, Gus Hadi juga menegaskan bahwa GP Ansor merupakan organisasi yang semua dalam satu komando dari kebijakan pusat. Karenanya, ia meminta agar tetap satu komando dalam barisan GP Ansor.
"Kita sebagai anak bangsa yang ingin melihat bangsa baik-baik saja. Kalbar adalah miniatur Indonesia beragam budaya. Tugas GP Ansor dan Banser menjaga keutuhan NKRI. Tentu bersama TNI dan Polri," jelasnya.
Dirinya mengingatkan bahwa NU merupakan organisasi yang istimewa. NU didirikan oleh ulama yang benar-benar memiliki ilmu yang luas dan dalam. "Karena berdirinya NU tentu sudah dipertimbangkan oleh para ulama terdahulu. Kalau NU masih kuat, maka NKRI tetap berdiri hingga yaumil-qiyamah," pungkasnya.
M Nurdin yang telah demisioner dari Ketua GP Ansor Kalbar kepada NU Online, Kamis (24/12) mengatakan, dirinya telah meminta kepada para penerusnya untuk memegang komitmen sebagai kader NU.
"Pesan saya waktu penyerahan bendera Pataka Ansor, agar ketua dan semua pengurus wilayah yang baru tetap berkhidmah dengan ikhlas untuk membesarkan organisasi, dan terus juga mengibarkan panji-panji Ansor ke pelosok daerah Kalimantan Barat," ucapnya.
Kontributor: Suryadi, Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua