Daerah

Ingin Jadi Ciri Khas, Madrasah Masukkan Kaligrafi

NU Online  ·  Kamis, 14 Maret 2013 | 06:53 WIB

Jepara, NU Online
MTs Nurul Islam (Nuris) desa Kriyan kecamatan Kalinyamatan sejak tahun 2006 silam berkeinginan menjadi salah satu madrasah di Kabupaten Jepara yang memiliki ciri khas. 
<>
Keinginan itu kemudian diaplikasikan dengan memasukkan mata pelajaran kaligrafi yang didik langsung oleh Jamaluddin, kaligrafer dari Jepara. 

Pada perkembangannya sekolah yang dikepalai Ali Asyhari banyak menyabet lomba kaligrafi baik tingkat kabupaten, karisidenan maupun provinsi. 

Alhamdulillah pada setiap tahun kami sering memperoleh juara I lomba kaligrafi tingkat Kabupaten,” papar Ali saat ditemui di kantornya, Rabu (13/3). 

Hal itu menurut ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PR NU) desa Teluk Wetan tidak lain berkat kerja keras pendidik dan utamanya peserta didik mengikuti mapel yang dilaksanakan 2 jam sepekan. Sehingga kini terang lelaki kelahiran Jepara 24 April 1960 banyak yang menganggap Nuris menjadi lawan berat saat di arena musabaqah—(perlombaan-red).

Salah satu siswi bersama Laili Ulfatur Raisah yang pernah memenangi lomba 2 kali tingkat Kabupaten sambungnya sejak di bangku sekolah dasar (SD) belum pernah memperoleh pelajaran Kaligrafi. Kemudian di Nuris digembleng kaligrafi 75 % materi sisanya 25 % praktik. 

“Hasilnya bisa bersaing dengan sekolah-sekolah lain,” imbuh lulusan IKIP PGRI Semarang. 

Lebih lanjut, wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) kecamatan Welahan mengungkapkan tujuan dimasukkannya mapel Kaligrafi adalah sebuah harapan madrasahnya memiliki ciri khas yakni bidang kaligrafi. 

Disamping itu, prestasi yang sering diraih harapannya kelak akan dilirik banyak kalangan. Semisal karya akan laku dijual kepada umum dan masih banyak harapan-harapan yang lain. 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim