Hairul Anam
Kontributor
Sumenep, NU Online
Rasa kepedulian terhadap kondisi alam yang semakin memprihatinkan harus senantiasa ditingkatkan. Itu mengingat pembangunan terus dilakukan, sedangkan penghijauan kurang mendapatkan perhatian.
Atas kesadaran itulah, Gerakan Sadar Pendidikan Madura (GSPM) Wilayah Sumenep bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-Guluk melakukan Gerakan Menanam 100 Pohon di Lenteng Barat, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (22/2).
Kegiatan itu diinisiasi oleh kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan di Lenteng Barat. Ketika itu terjadi pelebaran jalan, banyak pohon yang ditebang tanpa dilakukan penanaman ulang. Sejatinya pembangunan dan penghijauan harus seimbang agar alam tidak terus mengalami kerusakan.
"Merasa geram sekali, ketika pemerintah hanya memperhatikan pembangunan tanpa melihat kondisi kelanjutan pohon-pohon yang mereka tebang. Padahal, alam telah memberi tanpa menuntut kembali. Seharusnya kita juga peduli," tegas salah satu anggota GSPM Sumenep, Aniyatul Jannan.
Menurutnya, bibit pohon yang mereka tanam jenis Akasia dan Asam, sekitar seratus buah. Sekalipun masih gerimis akibat hujan deras, mereka tetap melanjutkan seakan tidak ada penghalang untuk kebaikan semua orang.
"Bibit pohon ini tergolong sebagai tanaman dengan siklus panen yang cepat. Selain itu, juga membantu memperbaiki struktur tanah, mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor. Setidaknya gerakan ini untuk kemaslahatan bersama dan bentuk peringatan kepada pemerintah supaya lebih peduli pada kondisi alam, jangan hanya berani merusak saja!" tegas Ketua Komisariat PMII Guluk-Guluk, Moh Faiq.
Aksi GSPM dan PMII Guluk-Guluk mendapat apresiasi dari Kepala Desa Lenteng Barat, Affandi. Pihaknya sangat mendukung dengan kegiatan penanaman pohon ini.
"Kami apresiasi dan mohon maaf hanya membantu sekadarnya saja," kata dia saat ditemui di rumahnya.
Affandi bertekad penanaman pohon yang sudah dilakukan GSPM bersama PMII Guluk-Guluk tidak akan disia-siakan: ditanam untuk kemudian mati.
"Kami bersama masyarakat tentu akan turut terlibat dalam pemeliharaannya. Penanaman pohon sudah digencarkan oleh GSPM dan PMII Guluk-Guluk, maka kami juga wajib terlibat. Minimal dalam proses pemeliharaannya hingga pohon tersebut tumbuh berkesinambungan," tegas Affandi.
Sebagai kepala desa, Affandi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menzalimi GSPM dan PMII Guluk-Guluk.
"Tergolong kezaliman nyata bagi mereka yang mencabut pohon yang sudah ditanam adik-adik GSPM dan PMII Guluk-Guluk. Kami sangat berterima kasih kepada mereka. Selanjutnya, pemeliharaan pohon adalah tanggung jawab bersama," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi Aryudi AR
Terpopuler
1
Cara Masuk Raudhah Secara Berkelompok dengan Aturan Baru
2
Berdiri Pesantren NU Pertama di Jepang, Peresmiannya Diisi PD-PKPNU
3
Cara Nonton Pertandingan Timnas Indonesia Vs Guinea Gratis di FIFA+
4
Urutan Shalat Jumat di Masjidil Haram: Dari Adzan 2 Kali sampai Ada 'Asisten' Imam
5
Fatayat NU: Kaderisasi Harus Diperkuat untuk Hidupkan Semangat Berorganisasi
6
Innalillahi, Wakil Ketua Lesbumi 2017-2022 dan Seniman Wayang Wolak Walik Juma’ali Wafat
Terkini
Lihat Semua