Daerah

Hormati Proses Hukum, GP Ansor Jaksel Ikuti Perkembangan Kasus Persekusi Banser

Rab, 11 Desember 2019 | 05:30 WIB

Hormati Proses Hukum, GP Ansor Jaksel Ikuti Perkembangan Kasus Persekusi Banser

GP Ansor-Banser Kebayoran Lama dan Jakarta Selatan sedang berkumpul di lokasi persekusi. GP Ansor-Banser selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan terkait situasi terkini.

Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang GP Ansor Jakarta Selatan melaporkan video yang memuat persekusi Banser kepada Kapolres dan Kasat Intel Polres Metro Jakarta Selatan sesaat setelah kejadian pada Selasa (10/12) malam. GP Ansor Jaksel mempercayakan penanganan kasus ini pada pihak aparat kepolisian.

“Kita melaporkan video tersebut kemarin sore (Selasa),” kata Ketua PC GP Ansor Jaksel Muhammad Anwar di Jakarta, Rabu (11/12) pagi.

Laporan dilayangkan atas adanya video yang memuat tindakan persekusi terhadap dua anggota Banser pada Selasa, 10 Desember 2019, sekira pukul 15.00, di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Korban belakangan diketahui berasal Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser pada salah satu kecamatan di Depok.

Anwar menambahkan bahwa pihaknya berkoordinasi hari itu juga dengan Ketua PC GP Ansor Kota Depok untuk menghadirkan korban di TKP pada pukul 21.20 bersama jajaran Intelkam Polres Jakarta Selatan dan PAC GP Ansor dan Banser Kebayoran Lama. GP Ansor Jaksel juga berkoordinasi dengan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta untuk membuat laporan resmi di Polres Metro Jakarta Selatan.

GP Ansor Jaksel GP Ansor Kota Depok, dan LBH PW GP Ansor DKI Jakarta, mendampingi korban untuk membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan mereka diterima oleh Wakasat Intel dan Kanit Reskrimsus Polres Metro Jakarta Selatan.

“Personel Ansor-Banser Jakarta Selatan dan Depok meninggalkan Polres Jakarta Selatan dini hari. Pulang jam 3 semalam dari Polres,” kata Kasatkorcab Banser PC GP Ansor Jakarta Selatan Yaya Khoirudin di Jakarta, Rabu (11/12) pagi.

Yaya mengimbau khususnya kepada khususnya kader GP Ansor dan anggota Banser di lingkungan Jakarta Selatan untuk tetap menjaga ketertiban, kesatuan, disiplin pada komando, dan kewaspadaan di lingkungan masing-masing.

Ia meminta anggotanya untuk menahan diri dari provokasi serta informasi yang tidak pasti. ia mengimbau khususnya anggota Ansor dan Banser di lingkungan Jakarta Selatan untuk terus berkoordinasi pada aparat keamanan setempat dan pimpinan Ansor.

“Kita diminta bersabar. Apapun itu dan selalu taat pada pimpinan. Satu komando. Dan jangan ambil tindakan sendiri-sendiri (di luar hukum). NU tidak mengajarkan kita saling bermusuhan. Bukan memukul, tapi merangkul. Bukan mengejek, tapi mengajak,” kata Yaya kepada NU Online di Jakarta, Rabu (11/12) pagi.

Dalam laporan tertulis, korban menceritakan bahwa pelaku melakukan aksinya sambil merekam video (vlogging) menggunakan telepon genggam milik pelaku. Video tersebar sekitar 1 jam setelah kejadian melalui akun instagram seseorang yang mendadak viral.

Korban dalam laporannya juga menggunakan sepeda motor berboncengan dengan sahabatnya dengan menggunakan atribut Banser dari Depok menuju Cipadu-Tangerang untuk menghadiri acara maulid yang sedianya dihadiri Gus Muwaffiq. Namun korban tidak mengetahui kalau jadwal Gus Muwaffiq di tempat tersebut batal.

Korban dibuntuti oleh pelaku dari arah Pasar Jumat dan dihadang di Jalan Ciputat Raya 1-61 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (10/12) sore. Pelaku meneriaki korban untuk menepi sambil merekam aksinya menggunakan telepon genggam.

Setelah korban menepi, pelaku langsung memaki dan berteriak seperti kejadian di dalam video. Korban tidak mau menuruti permintaan pelaku dan tidak melawan secara fisik untuk kembali melanjutkan perjalanan ke lokasi maulid. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih memburu pelaku.
 

Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Editor: Abdullah Alawi