Daerah

Hati Umat Islam Harus Mengandung Madu

Sab, 3 Januari 2015 | 16:01 WIB

Way Kanan, NU Online
KH Bodro Sutrisno mengingatkan supaya hati umat Islam harus mengandung madu. Ia menyampaikan hal itu pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peresmian Pondok Pesantren Darul Hikmah di Kampung Sukadana, Kecamatan Buay Bahuga, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung Sabtu, (3/12).
<>
"Umat Islam harus demikian, senantiasa memberikan hati yang manis sebagaimana madu. Madu yang bisa menjadi obat," kata kiai dari Sumatera Selatan tersebut.

Kalau ingin banyak orang membutuhkan kita, ujar Kiai Bodro, hati kita jangan dibuat pahit. "Maka dari itu, supaya hati tidak pahit, harus diberi pemanis hati, yaitu bertata krama terhadap Allah, sholat, supaya ingat dan berdzikir terhadap Allah," paparnya.

Kiai itu mengingatkan, hati umat Islam jangan seperti lalat, yang suka dengan sesuatu yang busuk seperti bangkai. "Kalau ada bangkai di halaman rumah kita tentu sebaiknya segera dikuburkan. Jangan diacak-acak di halaman orang lain,” katanya.

Menurut dia, umat Islam yang mempunyai hati mengandung madu, tentu tidak akan membicarakan apa yang dilarang Allah dan Baginda Nabi Muhammad, yakni menyebarluaskan aib orang lain. “Jadi kalau ada orang suka menyebarluaskan bangkai itu orang bodoh," ujarnya.

Karena itu, supaya sakit yang ada lekas sehat dan tidak melulu melantunkan lagu "sakitnya tuh di sini" ujar Kiai Bodro sembari menunjuk dadanya dengan jarinya, umat Islam harus meningkatkan cinta kepada Rasulullah menjalankan perintah Allah.

"Sekali lagi, ingatlah lebah, apa yang didekatinya bunga yang harus dan menghasilkan madu, jangan lalat," demikian Kiai Haji Bodro Sutrisno. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)