Daerah

Hadiri Wisuda STAI Al Fithrah, Masdar Helmy Ingatkan Revolusi Industri 4.0

NU Online  ·  Sabtu, 27 Oktober 2018 | 14:45 WIB

Hadiri Wisuda STAI Al Fithrah, Masdar Helmy Ingatkan Revolusi Industri 4.0

Profesor Masdar Hilmy saat wisuda STAI Al Fithrah Surabaya.

Surabaya, NU Online
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fithrah Surabaya kembali menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda ke-7 Sarjana Strata Satu kampus setempat, Sabtu (27/10).

Pada acara yang dihelat di auditorium kampus yang didirikan almaghfurlah KH Ahmad Asrori al-Ishaqi dan sejumlah tokoh tersebut, dimulai dengan pengiriman fatihah. Juga pembacaan shalawat fi hubbi sebagai ciri khas Pondok Pesantren Al Fithrah. 

Dalam sambutannya, Ketua STAI Al Fithrah Surabaya, Jusuf Syamsudin menyampaikan bahwa hendaklah para wisudawan-wisudawati tidak berpuas diri dalam mengembangkan diri. “Kelak, di manapun kalian, punyalah jiwa untuk mengembangkan diri dan semangat mencari ilmu”, katanya. 

Pada acara yang juga dihiasi nyanyian Yalal Wathan itu, Koordinator Lima Pilar Al Fithrah, Wawan Setiawan, mengingatkan harapan terutama pendiri kampus terhadap para lulusan. “Yaitu untuk terus menjadi manfaat bagi sesama di area manapun berada. Semoga dengan begitu guru kita ridha terhadap kita,” katanya.

Profesor Masdar Hilmy selaku Koordinator Kopertais 4 Surabaya sekaligus Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya didapuk menyampaikan orasi ilmiah. 

Dalam orasi berjudul Tantangan Pendidikan Islam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Masdar mengingatkan bahwa dunia sekarang ini dilanda sebuah revolusi industri baru yang dikenal dengan revolusi industri 4.0. 

“Revolusi kali ini seperti tsunami, kalau tidak siap kita akan tergilas,” kata Profesor Masdar. 

Untuk itu pendidikan Islam harus siap menghadapinya. Langkah ini dalam tataran operasional ditempuh dengan dua langkah, pertama merevolusi metodologi pembelajaran. “Dan kedua adalah dengan mengubah konten atau isi dari pendidikan itu sendiri,” urainya. 

Secara metodologi, saat ini sudah saatnya pendidikan Islam memanfaatkan perkembangan IT yang ada dengan melakukan e-learning yaitu memanfaatkan aplikasi yang bisa digunakan untuk pembelajaran. 

“Sedangkan secara konten adalah merevolusi konten pendidikan kita untuk tidak dihadirkan secara konvensional tapi juga adabtable terhadap perkembangan isu kekinian dengan berpijak pada tradisi Islam yang baik,” jelasnya. 

Secara khusus, Masdar mengemukakan bila kampus ini mampu melakukan semua itu. “Al Fithrah menurut saya punya kemampuan untuk hal tersebut. Dengan melihat bagaimana Al Fithrah mengembangkan sistem pendidikan Islamnya, saya yakin kita akan dapat memberi warna secara positif dalam dimensi revolusi industri 4.0 ini,” tegasnya.

STAI Al-Fithrah didirikan almaghfurlah KH Ahmad Asrori al-Ishaqi bersama para tokoh pendidikan Islam di Jawa Timur di antaranya Abdul Haris, Damanhuri, dan Abdul Kadir Riyadi.

Acara wisuda selain dihadiri para wisudawan/i serta para wali santri, juga sejumlah undangan dari kalangan kampus rekanan STAI Al Fithrah, sekolah rekanan, habaib, PWNU Jawa Timur, jamaah Al-Khidmah, serta para tokoh pendidikan di Jawa Timur.

Setelah pembacaan salawat fi hubbi yang dipimpin oleh Habib Mustafa al-Jufri dari Surabaya, acara dilanjutkan dengan prosesi wisuda. Pada wisuda kali ini, STAI Al Fithrah mewisuda sebanyak 59 wisudawan yang terdiri dari Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT), dan Program Studi Akhlak dan Tasawuf (AT). 

Pada wisuda ke-7 ini, wisudawan terbaik diraih Siti Masruroh dari Prodi IAT dengan IPK 3.41, Musarofah dari Prodi AT (3.53), dan IPK 3.47 Arini Uswatul Hasana dari Prodi MPI. (Ibnu Nawawi)