Daerah

Habib Umar: Tradisi Musim Nikah Mengacu Tuntunan Nabi Ibrahim As

NU Online  ·  Jumat, 17 Oktober 2014 | 04:04 WIB

Jepara, NU Online
Banyak dari anggota masyarakat mengadakan walimatul arus pada bulan Dzulhijjah sejak tanggal pertama sampai akhir bulan. Sementara pada bulan Muharram, walimahan mulai sepi. A’wan PWNU Jateng Habib Umar Muthohhar melihat tradisi masyarakat mengambil i’tibar pada ajaran Nabi Ibrahim AS.
<>
Demikian diuraikan Habib Umar saat taushiyah Sendang Bershalawat di desa Sendang, Kalinyamatan, Jepara, Rabu (15/10) malam.

Orang tempo dulu dalam berbuat, kata Habib Umar, mesti berorientasi pada agama. Ramainya Dzulhijjah untuk walimah, merupakan napak tilas perjuangan keluarga Ibrahim AS.

Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail dapat dijadikan teladan untuk merajut rumah tangga. Ibrahim beserta istrinya merupakan contoh pasangan suami istri harmonis. Sedangkan putranya, Ismail adalah contoh pribadi yang saleh.

“Kita berharap semoga bisa meniru keluarga nabi Ibrahim yang genah (baik, Red) semua,” terang Habib Umar kepada ribuan jamaah yang memadati halaman TPQ Khoirul Muttaqin.

Sedangkan di bulan Suro atau Muharram, walimahan agak sepi lantaran bulan itu sebaiknya digunakan untuk memperbanyak puasa sunah, muhasabah (interospeksi), dan dzikir agar hidupnya menjadi berkah.

Dari kedua contoh bulan itu, Habib Umar melihat orang tempo dulu yang menurunkan tradisi ini ke tengah masyarakat sekarang sangat berorientasi pada nilai-nilai kenabian. (Syaiful Mustaqim/Alhafiz K)