tulungagung, NU Online
Sebagaimana diprediksi sebelumnya, H. Chamim Badruzzaman, akhirnya benar-benar terpilih sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Tulungagung periode 2004-2009 dalam forum Konferensi Cabang (Konfercab) NU, yang digelar sejak Sabtu (9/10) hingga Ahad (10/10) sore di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Ngunut. Peserta Konfercab juga menetapkan KH.. Moh. Hadi Mahfud (Gus Hadi) sebagai Rois Syuriah.
Dalam proses pemilihan yang berlangsung demokratis tersebut, H. Chamim, yang juga mantan Ketua DPRD Tulungagung 1999-2004, menang telak dengan mengumpulkan 184 suara, menyisihkan pesaing terdekatnya, Ketua PCNU Drs. H. Mungin Arif, yang hanya mengantongi 60 suara.
<>Perolehan suara cukup mutlak juga diraih Gus Hadi. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Mlaten Kecamatan Kauman itu mendapatkan 147 suara, sementara kandidat lain, Rois Syuriah PCNU KH. Mudjab Mudjib meraih 61 suara.
Pemilihan Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Tulungagung kemarin dilaksanakan hanya dalam satu kali putaran. Hal itu disebabkan, KH. Mudjab Mudjib maupun Mungin Arif menyatakan tidak bersedia dicalonkan kembali pada pemilihan putaran kedua, meskipun keduanya mempunyai hak dan kesempatan untuk maju lagi.
Dalam tata tertib (tatib) Konfercab disebutkan, syarat minimal calon jadi adalah 35 suara. Sedangkan KH. Mudjab Mudjib dan Mungin Arif pada tahap pertama, masing-masing sudah memperoleh 61 dan 60 suara. Tapi karena keduanya mengundurkan diri, maka hanya ada calon tunggal. Sesuai tatib, jika calonnya tunggal, Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak.
Terpilihnya H. Chamim dan Gus Hadi disambut suka cita oleh mayoritas para pendukungnya. Begitu mereka dinyatakan menang telak, gema shalawat terus menggema di arena Konfercab. Hasil tersebut seolah-olah ingin menggambarkan bahwa sebagian besar pengurus NU di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Ranting memang menginginkan adanya perubahan kepemimpinan di tubuh PCNU Tulungagung periode lima tahun mendatang.
Ditemui usai pemilihan, H. Chamim Badruzzaman, mengakui jika konsekwensi dan tugas yang akan dia emban sebagai Ketua PCNU tentu sangat berat. Namun karena ini adalah amanat, mau tidak mau dia harus menerimanya.
Untuk program ke depan, pengusaha konfeksi itu akan menyusun program yang betul-betul bisa menyentuh masyarakat Tulungagung secara luas. “Misalnya membangun ekonomi kerakyatan semaksimal mungkin, menyelesaikan masalah-masalah pertanian dan pertanahan yang banyak terjadi di Tulunngagung, berusaha ikut memajukan dunia pendidikan dan sebagainya,”tandas H. Chamim.
Selain itu, dirinya juga berupaya untuk memulihkan citra institusi NU, yang menjelang dan saat berlangsungnya Pemilu Presiden (Pilpres) I dan II lalu, telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis dengan mendukung salah satu pasangan Capres-cawapres. “Oleh sebab itu, apabila dalam perjalanan saya sebagai Ketua PCNU nanti terlibat politik praktis, tolong saya diingatkan,”tuturnya.
Kontributor : Wahid Nasiruddin
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua