Daerah

Gus Zaki, Penjaga Istighotsah KH M Hasyim Asy'ari

Kam, 2 Juli 2020 | 10:00 WIB

Gus Zaki, Penjaga Istighotsah KH M Hasyim Asy'ari

Almarhum KH M Zaki Hadziq saat mengikazahi istighotsah KH M Hasyim Asy'ari di PKBM Sanggar Belajar Yalatif. (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online
Almarhum Almarhum KH Agus Muhammad Zaki Hadzik (Gus Zaki) dikenal oleh banyak orang sebagai penjaga karya KH M Hasyim Asy'ari. Salah satu warisan yang dijaga Gus Zaki hingga wafat adalah istighotsah milik KH M Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU).


Hal ini diceritakan oleh Ketua Pengurus Cabang (PC) Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur Akhmad Zainuddin. Ia menjelaskan jika ia selama ini aktif mengamalkan istighotsah KH M Hasyim Asy'ari yang diihazahkan langsung oleh almarhum.


"Suatu hari saya sowan ke rumab beliau ingin mengadakan ijazahan istighotsah Mbah Hasyim. Niat saya disambut baik dan tiba-tiba diberi amplop, kata beliau untuk konsumsinya," jelasnya, Kamis (2/7).


Dikatakan Zainuddin, setelah bertemu Gus Zaki akhirnya disepakati pada bulan Oktober 2018 silam diadakan ijazahan istighotsah KH M Hasyim Asy'ari dengan peserta 30 orang di gedung Yalatif, lembaga miliknya. Pada saat itu Gus Zaki datang memimpin ijazah istighotsah tersebut.


Sejak itu, Gus Zaki sering komunikasi dengan Zainuddin, terutama konsultasi masalah Yalatif dan pesantren. Tak jarang juga Gus Zaki mampir ke kediaman Zainuddin atau diminta langsung ke Tebuireng di kediamannya.


"Beliau juga memberi amalan-amalan doa yang tidak boleh dipublish, hanya saya dan istri yang diberi ijazah supaya Yalatif bisa lebih memberi manfaat. Ada juga tata cara kirim wasilah ke Mbah Hasyim," ujar pria yang akrab disapa Gok Din ini.


Saking dekatnya hubungan keduanya, Gok Din seperti dianggap putranya sendiri. Pernah saat kembali dari haji, Gok Din dihadiahi air badar oleh Gus Zaki.


Kejadian yang tak terlupakan baginya yaitu pada Ramadhan 2019 saat ia sowan ke Gus Zaki. Sata sedang asyik ngobrol, tiba-tiba ada tamu cerita kalau ia mimpi diperintah Gus Zaki ke Tebuireng mau dikenalkan dengan dua orang anaknya.


"Pas di situ memang ada saya dan satu teman. Beliau bilang, ini dua anakku yang tak maksud. Sampean tanya sendiri barakahnya istighotsah Mbah Hasyim, soalnya mereka sudah mengalami," beber Gok Din.


Ternyata tidak hanya kali itu saja, Gus Zaki sering menceritakan kisah Gok Din yang berkaitan dengan istighotsah KH M Hasyim Asy'ari di berbagai forum pertemuan.


"Banyak yang telfon atau inbox tanya-tanya. Bagaimana caranya yayasan saya berkembang pesat dan bisa ketemu Mbah Hasyim. Jawaban saya ya diajari Gus Zaki, istighosah Mbah Hasyim," tambah Gok Din.


Menurut Gok Din, kali terakhir komunikasi dengan Gus Zaki adalah seminggu yang lalu. Saat itu Gus Zaki izin mengikuti istighosah rutinan karena badannya kurang enak.


"Terakhir komunikasi, beliau minta saya tetap berangkat istighosah karena beliau izin. Saya dijemput Azman, Ketua Jamiyah Istighotsah. Ternyata itu komunikasi saya terakhir," ungkapnya.


Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum yang juga salah satu sahabat Gus Zaki, yakni KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Ia mengatakan, sosok sahabatnya ini adalah orang baik dan punya komitmen memajukan dunia pesantren.


Sehari sebelum wafat, Gus Hans sempat komunikasi dengan Gus Zaki terkait swab. Almarhum menanyakan apakah di Rumah Sakit Darul Ulum bisa Swab, Gus Hans menjawab yang bisa hanya di RSUD Jombang. 


“Kemarin kita telfonan, Gus Zaki sambil batuk-batuk, saya guyoni Covid ta Gus?, jawabnya: Ya antisipasi aja. Almarhum orang baik dan memiliki komitmen dalam memajukan dunia pesantren. Selamat jalan Gus,” tandas Gus Hans.


Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin