Guru MI Bahrul Ulum Dilatih Al-Qur’an Metode Ummi

Bojonegoro, NU Online
Para guru MI Bahrul Ulum 1 Desa Bulu Kecamatan Balen kabupaten Bojonegoro, dilatih pembelajaran Al-Qur'an metode Ummi selama tiga hari, Jumat sampai Ahad (18-20/4). Kegiatan tersebut diadakan di gedung lantai dua sekolah setempat.
<>
Ketua panitia yang juga guru setempat, Choirul Anam mengatakan, kegiatan ini bekerjasama Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSA) Surabaya-Ummi Fondation dengan MI Bahrul Ulum 1. "Dalam rangka membangun generasi Qur'ani dan menyiapkan tenaga pendidikan, agar meningkatkan kualitas pendidikan," terangnya.

Sebanyak 50 peserta dari guru dan para simpatisan lainnya megikuti kegiatan tersebut. Sebelum ditahsin menjadi guru Al-Qur'an metode Ummi, mereka ditasyikh terlebih dahulu. Sehingga pasca pelatihan ini, mereka akan menerima sertifikat dan boleh menerapkannya pada para peserta didiknya disekolah.

Sementara itu, trainer dari Ummi Fondation, M. Mustaqim mengaku, paling tidak ada tiga hal persoalan mendasar yang melatar belakangi begitu pentingnya sebuah metode pembelajaran Al-Qur'an, yang memiliki sistem. "Yakni kebutuhan sekolah, sistem yang mampu menjamin mutu dan solusi bagi kelangsungan pembelajaran Al-Qur'an yang bermutu bagi siswa-siswinya," jelasnya.

Ditambahkan, pelatihan ini agar meningkatkan kualitas guru-guru dan mempermudah penyampaian pembelajaran Al-Qur'an kepada siswa. Sehingga perlu penguatan sistem, sebelum metode ummi ini diterapkan dilembaga sekolah.

Perbedaan metode Ummi dengan yang lainnya. Namun intinya metode tersebut sangat mudah diterapkan di sekolah mulai dasar sampai lanjutan. "Perbedaanya metodenya yang bermutu, guru yang bermutu dan sistem yang bermutu," imbuhnya.

Perwakilan dari pengurus YDSF Surabaya, Khoirul Anam menjelaskan, yayasan ini didirikan bertujuan menyalurkan dana sosial tepat sasaran. Seperti halnya dakwah, pendidikan, masjid dan lain sebagainya. "Serta pengembangan Al-Qur'an secara luas," pungkasnya.[ Muhammad Yazid/Abdullah Alawli]