Daerah

Gunung Merapi Erupsi, Masyarakat Diimbau Jauhi Daerah Bahaya

Ahad, 21 Januari 2024 | 16:00 WIB

Gunung Merapi Erupsi, Masyarakat Diimbau Jauhi Daerah Bahaya

Gunung Merapi mengalami erupsi pada Ahad (21/1/2024) siang. Dampaknya beberapa daerah sekitar Gunung Merapi mengalami hujan abu. (Foto: akun X @BPPTKG)

Jakarta, NU Online
Gunung Merapi yang ada di dua provinsi, tepatnya Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siang ini, Ahad (21/1/2024) mengalami erupsi.

 

Kabar mengenai erupsinya salah satu gunung teraktif di Indonesia ini disampaikan oleh Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui akun X resminya.

 

Dalam informasi tersebut, disebutkan bahwa erupsi terjadi pada Ahad (21/1/2024) siang pukul 14:12 WIB dengan durasi 239,64 detik.

 

“KOREKSI INFO BPPTKG: Terjadi Erupsi  di Gunung #Merapi tanggal 21 Januari 2024 pukul 14:12 WIB, dengan Amplitudo max 70 mm. Durasi 239.64 detik, jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya. Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur,” tulis BPPTKG dalam cuitannya.

 

Untuk itu, BPPTKG mengimbau kepada masyarakat sekitar Gunung Merapi agar bisa menghindari lokasi daerah yang telah ditetapkan sebagai area bahaya.

 

“Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan. #aktivitasmerapi #siagamerapi,” jelasnya.

 

“Saat ini angin di sekitar puncak Gunung Merapi dominan ke arah Timur, dilaporkan wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. Gunakan, masker dan kacamata. Hindari aktivitas di luar ruangan hingga hujan abu reda. Hati-hati berkendara kondisi jalan licin akibat abu vulkanik,” tambah BPPTKG.

 

Seorang warganet dengan nama pengguna @MKhairulfattah memberikan komentarnya dalam unggahan tersebut. Ia menuliskan bahwa di daerahnya, Boyolali tengah terjadi hujan abu dampak dari erupsi Gunung Merapi siang ini.

 

“Boyolali kota abu mulai turun,” cuitnya.

 

Hujan abu tak hanya di Boyolali saja, akun dengan nama pengguna @kabarklaten juga menyebutkan bahwa di daerah Sapuangin, Tegalmuyo, Klaten, Jawa Tengah juga mengalami hujan abu.

 

“Hujan abu daerah Sapuangin Tegalmulyo,” tulis @kabarklaten dengan melampirkan video hujan abu di daerah tersebut.

 

Sebelumnya, dalam unggahan lain yang melaporkan aktivitas Gunung Merapi selama hari Sabtu (20/1/2024) disebutkan ada beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh BPPTKG. Berikut ini daftar rekomendasinya:

  1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak
  2. Data pemantauan menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya
  3. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi
  5. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi
  6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.