Daerah

GMNU Kediri Tuntut Ulama Netral

NU Online  ·  Selasa, 22 Juni 2004 | 08:48 WIB

Kediri, NU Online
Ratusan aktivis Generasi Muda Nahdlhotul Ulama (GMNU) se-eks Karesidenan Kediri, Jawa Timur, Senin kemarin(21/6), melakukan unjuk rasa memprotes keterlibatan ulama dan fungsionaris NU dalam pemilu presiden maupun dalam tim kampanye capres/cawapres tertentu.

Protes itu diwarnai dengan mengarak lambang NU berupa bola dunia yang sudah compang-camping ke seluruh kabupaten dan kota di wilayah eks Karesidenan Kediri, kemudian berakhir di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang. Bola dunia dengan tali jagatnya itu diserahkan kembali ke Tebuireng, tempat di mana NU dilahirkan.

<>

Para demonstran mengawali aksinya dari kantor PCNU Kota Kediri di Jalan Imam Bonjol. Mereka menuntut para pengurus NU Kota Kediri keluar dan berdialog dengan mereka. Namun tak satu pun fungsionaris yang keluar. Akhirnya mereka melakukan orasi dan menurunkan bola dunia raksasa yang mereka buat dari bahan kertas dan jerami lengkap dengan patung jerami sembilan ulama ke halaman kantor NU Kota Kediri.

"Kami prihatin dengan kondisi NU yang saat ini menjadi komoditas politik para pialang politik. Kami minta semua ulama dan fungsionaris NU yang terlibat dalam pilpres dan menjadi tim kampanye capres, mundur dari NU. Mereka ternyata hanya menjadikan NU sebegai kendaraan politik NU," kata Mohammad Zaini, juru bicara GMNU kepada kontributor NU Online, Senin (21/6).

Dalam tuntutan tertulisnya, GMNU menyampaikan tiga poin penting yang harus segera disikapi para petinggi NU. Pertama, menuntut institusi NU yang punya kewenangan penuh dalam menyikapi kebobrokan NU, bersikap tegas untuk memberhentikan sekaligus meminta mundur seluruh pengurus yang secara terang-terangan melakukan politik praktis dalam pilpres. Kedua, mendukung sikap politik Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) yang memilih Golput. Ketiga, menyerukan seluruh warga NU untuk kembali ke Khittah 1926. (kd-kdr/cih)