Daerah

Geliat Jamaah Istighotsah An-Nahdliyah Mimika Usai Tertunda Corona

Rab, 22 Juli 2020 | 10:30 WIB

Geliat Jamaah Istighotsah An-Nahdliyah Mimika Usai Tertunda Corona

Rutinan Istighatsah An-Nahdliyyah di Mimika aktif kembali usai Corona. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Mimika, NU Online
Perlahan dan secara bertahap, masa new normal di berbagai tempat di Tanah Air kembali menggeliat. Pada saat yang bersamaan, denyut nadi kehidupan semakin terlihat. Hal yang sama juga terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. Karena pihak pemerintah setempat sudah memberlakukan kenormalan baru awal bulan ini.


Seiring dengan hal tersebut, sejumlah kegiatan rutin Nahdliyin atau warga Nahdlatul Ulama mulai aktif kembali, di antaranya rutinan Istighotsah An-Nahdliyyah. Karena kegiatan tersebut telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, namun harus terhenti lantaran Corona. 

 

Rutinan istighotsah mulai dibuka di Masjid Al Ikhlas, Kampung Wanagon, SP2 pada Rabu (8/7) lalu yang diikuti jamaah dari Kampung Timika Jaya, Kota Timika, Kampung Mwuare, dan Jayanti.  Acara semakin khidmat lantaran anak muda yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kampung Wanagon yang berbasis di masjid setempat mengisi acara dengan bershalawat. 

 

"Alhamdulillah acara berjalan lancar. Pembukaan ini sebagai uji coba kesiapan Nahdliyin dalam masa new normal, sehingga protokol kesehatan tetap berjalan," kata H Fadlan selaku imam masjid kala itu.

 

Menurut Ustadz Sugiarso bahwa pembukaan kembali rutinan bukannya serta merta, melainkan disiapkan dengan diskusi terlebih dahulu. Para peserta adalah sejumlah pihak yang memang layak diminta pertimbangan bagi keberlangsungan kegiatan.

 

"Kami tidak bisa langsung normal seratus persen sehingga jadwal disesuaikan dengan pihak terkait guna menghindari mudharat," ungkap Ketua Jamaah Istighotsah An-Nahdliyyah Mimika ini, Rabu (22/7).

 

Sedangkan pembukaan rutinan kedua dilaksanakan di Mushalla Baiturahman, Jl Serui Mekar, Timika pada Sabtu(18/7) usai waktu shalat Isya. 

 

Pada pembukaan kedua ini terlihat lebih maju dan kompak daripada sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan ikut hadir dan bergabungnya Kerukunan Keluarga Madura (KKM) Mimika di acara istighotsah an-Nahdliyah.

 

Selaku tuan rumah dan sesepuh NU jalan Serui Mekar, Iswahab mengajak Nahdliyin untuk menguasai media sosial atau Medsos. Karena secara jelas, bahwa jumlah warga NU banyak, sehingga jangan sampai  kalah dengan kalangan lain yang jumlahnya sedikit. 

 

“Unggah semua kegiatan kita di Medsos. Banggalah menunjukkan ke-NU-an kita dan jangan pasif apalagi diam karena tuntutan zaman sudah berbeda," terang Ketua Bidang Sarana Prasarana Pesantren Darussalam Mimika ini.

 

Selanjutnya, dia juga menyampaikan dan mengajak jamaah untuk istikamah. Yakni dengan mengingatkan anggota paguyuban lain untuk mengikuti kegiatan An-Nahdhiyyah yang diadakan secara rutin.

 

"Kami berharap jangan sampai acara istighotsah berjalan satu dua kali lalu berhenti, tapi kegiatan amaliah NU seperti ini harus terus berjalan,” harapnya.  

 

Sedangkan Nur Irfan dalam sambutan menjelaskan bahwa NU lahir dari putra dan santri Madura yakni KH Kholil Bangkalan. Karena itu sebagai Ketua KKM, dirinya siap mengikuti kegiatan dan mengajak warga Madura untuk giat beristighosah. 

 

“Karenanya, jika ada kegiatan ke-NU-an supaya disampaikan ke KKM agar bisa berpartisipasi,” pintanya.

 

Pembacaan istighotsah dipimpin Pengurus Bidang Pendidikan Pesantren Darussalam Mimika, H Fadlan dengan diawali tawassul dan pembacaan permintaan doa dari jamaah. 
 

Tausiyah disampaikan Pengasuh Pesantren Darussalam Mimika, Ustadz Hasyim Asyari. Pada kesempatan tersebut disampaikan agar hadirin terus menjaga kebersamaan.

 

"Istighotsah ini kita jadikan lailatul ijtima untuk menjalin ukhwah dan pemahaman manhaj Aswaja. Juga media silaturahim dan pendekatan diri kepada Allah dengan berjamaah dan sarana permohonan secara menyeluruh hajat dunia akhirat,” terangnya. 

 

Disampaikan pula bahwa hal penting dari kegiatan ini yakni ingin mencari kader NU yang bisa diajak bergerak untuk berjuang menghidupkan amaliah dan jamiyah NU. Juga jamaah diingatkan oleh lulusan Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi tersebut suka-duka dan lika-liku perjalanan terbentuknya jamaah istighotsah sejak tiga tahun lalu.

 

Saat memberikan sambutannya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika, Ustadz Imam Mawardi sangat berterima kasih kepada pengurus jamiyah istighotsah yang istikamah.

 

“Sehingga dengan istighotsah rutin yang ada, kegiatan NU bisa menggeliat di setiap titik sudut kota dan perkampungan Mimika,” pungkasnya.

 

Dirinya juga yang kemudian memimpin jamaah untuk melantunkan Shalawat Asyghil.

 

Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR