Daerah

Gelar Dialog untuk Jaga Persatuan dan Kesatuan Pascapemilu

NU Online  ·  Selasa, 25 Juni 2019 | 06:00 WIB

Gelar Dialog untuk Jaga Persatuan dan Kesatuan Pascapemilu

Dialog publik pascapemilu di Mataram, NTB

Mataram, NU Online
Ketua Generasi Milenial Nahdlatul Ulama (GMNU) Nusa Tenggara Barat (NTB), Viken Madrid mengatakan, saatnya kita merajut kebersamaan usai pemilu digelar. Sehingga riak-riak demokrasi berupa perbedaan pilihan tidak semakin melebar.

"Jangan biarkan persoalan pemilu berlarut dalam ketidakpastian, kami meminta agar masyarakat mempercayai hasil pemilu yang akan di putusan MK. Untuk itu merawat persatuan dan kesatuan sangat penting dijaga bersama demi kemaslahatan umat," katanya.

Viken Madrid yang tampil memimpin deklarasi tersebut yang berisi komitmen bersama seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu juga deklarasi tersebut berisi penolakan terhadap adanya gerakan yang dapat mengganggu suasana keamanan di Kota Mataram.

"Kita telah berkomitmen untuk menjaga perstuan dan kesatuan untuk Indonesia lebih baik," tandasnya.

Mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Mataram ini sangat menyayangkan mengapa persatuan yang di agung-agungkan sirna hanya karena pesta demokrasi sekali dalam lima tahun.

"Hal ini selain karena berita berita hoaks serta adanya politisasi isu SARA juga karena ketidakdewasaan berpolitik dan bahkan ada yang tega memprovokasi hanya karena ingin menang," Kata Mantan Ketua Lakpesdam NU NTB 2013-2017 ini.

Kegiatan dialog dan deklarasi sebagai upaya merekatkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa pascapemilu 2019, GMNU mengajak Jaring Masyarakat Madani (JMM) NTB menggelar dialog publik berlangsung di Hotel Fave Jalan Langko Mataram, Senin (24/06).

Direktur Jaringan Masyarakat Madani (JMM) Samsul Hasan Basri menyebutkan, Pemilu 2019 telah menyita banyak tenaga dan pikiran yang berlarut-larut.  

Hingga kini menurutnya, masalah hasil pemilu tengah diselesaikan di meja Mahkamah Konstitusi. Sehingga dia mengajak agar semua pihak mampu menjaga suasan kondusif atas apapun hasil putusan MK. "Saya berharap masyarakat sabar dan menunggu hasil keputusan sidang di MK dan apapun hasilnya harus kita terima dengan lapang dada," ucapnya.

Ada lima poin isi deklarasi dan pernyataan sikap elemen masyarakat Kota Mataran dalam merekatkan persatuan dan kesatuan pasca pemilu 2019 yaitu pertama, menolak segala bentuk gerakan yang mengganggu keamanan dan kenyamanan di Kota Mataram pasca pemilu 2019.

"Kedua, ikut serta menjaga kamtibmas di Kota Mataram untuk mewujudkan Kota Mataran aman damai dan adil," tegasnya.

Ketiga, lanjutnya, mendukung dan merawat hasil pesta demokrasi dan percaya pada hasil keputusan MK terkait sengketa pemilu 2019. Keempat, mengajak partai politik peserta pemilu 2019 untuk ikut menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan demi kemaslahatan umat bangsa dan negara.

"Kelima, bersama elemen mahasiswa OKP dan ormas keagamaan untuk menjaga dan merawat solidaritas antar agama, etnis, dan ras untuk bangun Kota Mataram maju, religius, dan berbudaya," pungkasnya.

Kegiatan dialog publik dan deklarasi bersama diikuti oleh oleh perwakilan Ormas, BEM, OKP dan tokoh muda lainnya. Hadir pula Ketua PWNU NTB TGH Masnun Tahir, perwakilan Polres, Dandim kota Mataram dan kurang lebih 200 peserta dari berbagai unsur elemen masyarakat.(Hadi/Muiz)