Ganti Tahun, Fatayat Harus Lebih Berguna bagi Keluarga dan Masyaarakat
NU Online · Jumat, 2 Januari 2015 | 13:31 WIB
Jombang, NU Online
Pergantian tahun jangan hanya dimaknai perubahan lembaran kalender. Karena kalau hal itu yang mengemuka, maka perjalanan waktu tidak akan memiliki makna. Harus ada capaian positif agar keberadaan diri semakin berarti.
<>
Pesan ini disampaikan Ketua PC Fatayat NU Jombang, Ema Umiyyatul Chusnah saat dikonfirmasi NU Online terkait pergantian tahun. "Bila hanya perubahan tanggal dan kalender di rumah dan tempat kerja, apa bedanya dengan hari sebelumnya?" katanya, Jum'at (2/1).
Bagi Ning Ema, sapaan akrabnya, hal yang sangat penting dan harus menjadi perhatian bersama di pergantian tahun adalah bagaimana keberadaan diri semakin berguna bagi keluarga dan lingkungan sekitar. "Karenanya secara pribadi, para kader Fatayat NU harus memiliki nilai lebih dibandingkan dengan kelompok dan anggota masyarakat yang lain," terangnya. Karena hanya mereka yang memiliki kelebihan itulah yang akhirnya dapat menjadi teladan bagi masyarakat sekitar, lanjutnya.
Dan seiring dengan sejumlah pelatihan dan pemberian keterampilan yang dilakukan kepengurusannya, hal itu semestinya akan menjadi pembeda antara kader Fatayat NU dengan masyarakat kebanyakan. "Kita telah memberikan pendampingan keterampilan kepada kader di berbagai lapisan kepengurusan. Karenanya hal itu hendaknya dapat dioptimalkan untuk membimbing masyarakat," kata anggota DPRD Jombang ini.
Hal lain yang harusnya melekat pada diri aktifis Fatayat NU adalah memiliki kepedulian dengan kondisi masyarakat sekitar. "Rasa empati adalah sesuatu yang mulai terkikis dalam diri masyarakat kita seiring kecenderungan masyarakat yang serba konsumtif dan hedonis," ungkapnya. Padahal rasa kebersamaan dan rasa memiliki serta tenggang rasa dengan penderitaan sesama merupakan bagian tidak terpisahkan pada diri sebagai muslim dan juga anggota masyarakat.
"Jangan sampai hanya karena kondisi lingkungan yang demikian, akhirnya para kader Fatayat larut yang pada gilirannya meninggalkan jati diri sebagai muslimah dan bangsa yang memiliki empati dan simpatik dengan kondisi sekitar," tandas Sekretaris Komisi A DPRD Jombang ini.
Meskipun sebagai perempuan, para kader Fatayat juga diharapkan memiliki kepedulian dengan ekonomi keluarga. "Sudah tidak jamannya lagi membedakan antara peran perempuan dan laki-laki dalam mencukupi kebutuhan keluarga," ungkapnya. Antara masing-masing bisa saling bersinergi agar keuangan keluarga bisa lebih baik. Apalagi kebutuhan harian dan bulanan hingga pengeluaran eksidentil tidak bisa hanya mengandalkan gaji dan penghasilan suami.
Namun demikian Ketua PC Fatayat NU Jombang periode kedua ini sangat berharap agar peran ekonomi yang juga diambil para perempuan tidak lantas mengurangi apalagi mendegradasi kiprah di sektor domestik. "Soal menyiapkan menu makanan, menyiapkan pakaian suami dan anak, hendaknya jangan diwakilkan kepada pembantu. Sesibuk apapun, tugas ini hendaknya dapat dilakukan oleh para istri," pesan salah seorang pengurus di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas ini.
Dengan sejumlah tugas yang demikian berat tersebut, tidak ada pilihan lain bagi perempuan khususnya aktifis Fatayat NU untuk membekali diri dengan keterampilan dan kedalaman pengetahuan agama dan penerapannya dalam keseharian. "Kita berharap tahun 2015 akan semakin banyak kader Fatayat NU yang memiliki kepekaan, keterampilan hingga prestasi yang bisa membanggakan diri, keluarga dan masyarakat sekitar," pungkas cucu KH Abdul Wahab Chasbullah ini. (Syaifullah/Abdullah)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Khutbah Jumat: Menjadikan Aktivitas Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah
3
Khutbah Jumat: Menjaga Kerukunan dan Kerja Sama Demi Kemajuan Bangsa
4
Khutbah Jumat: Dalam Sunyi dan Sepi, Allah Tetap Bersama Kita
5
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
6
Redaktur NU Online Sampaikan Peran Strategis Media Bangun Citra Positif Lembaga Filantropi
Terkini
Lihat Semua