Daerah

Gandeng NU, AirNav Indonesia Gelar Festival Balon Udara

NU Online  ·  Kamis, 31 Mei 2018 | 15:30 WIB

Gandeng NU, AirNav Indonesia Gelar Festival Balon Udara

Pertemuan AirNav dengan PCNU Pekalongan di Gedung Aswaja

Pekalongan, NU Online
Dengan menggandeng Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau Air Nav Indonesia menyosialisasikan penerbangan balon udara yang aman bagi keselamatan penerbangan di dalam Gedung Aswaja, Rabu (30/5).

Ketua Panitia Festival Balon Tradisional dari Air Nav Indonesia, Kristianto menjelaskan, bila menerbangkan balon udara di Pekalongan sudah menjadi tradisi, terkait hal itu pihaknya mendorong transformasi penerbangan balon udara tradisional dari yang semula belum terkoordinir. 

Bahkan menjadi ancaman bagi keselamatan penerbangan, akan didorong menjadi peluang ekonomi yang dapat berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Caranya dengan menggelar festival balon udara. kami sudah sampaikan gagasan festival balon kepada Walikota Pekalogan, Beliau mendukung sekali. Nanti tempatnya di Halaman Stadion Hoegeng, kami laksanakan mulai tanggal 21, 22 dan 23 Juni," ucapnya.

Pihak panitia, sambung Kristianto, mengundang pemuda-pemuda Pekalongan yang hobi menerbangkan balon udara untuk ikut kompetisi. Apalagi pihaknya menyediakan hadiah menarik. "Pendafataran gratis, alias tidak dipungut biaya," ujarnya.

Selain menyelenggarakan kegiatan festival balon, tambah Kristianto, pihaknya juga akan menggelar tablig akbar dan festival kuliner. "Kita ingin kegiatan itu menjadi destinasi wisata baru di Pekalongan," pungkasnya. 

Menurut PCNU Kota Pekalongan, tradisi sawalan di Pekalongan yang berlangsung setiap tanggal 8 Syawal yang ditandai dengan pemotongan lopis dan penerbangan balon udara sudah terjadi turun temurun. 

Meski sudah berulang kali mendapat peringatan dari otoritas penerbangan bahwa penerbangan balon udara dapat mengganggu pesawat terbang yang sedang melintas, ternyata tak membuat kapok masyarakat Pekalongan. (Nisa/Muiz)