Daerah

FKUB Brebes Kecam Lomba Karikatur Nabi

NU Online  ·  Selasa, 25 Mei 2010 | 04:26 WIB

Brebes, NU Online
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Brebes mengecam keras munculnya akun facebook yang menggelar lomba menggambar Nabi Muhammad SAW. Lomba tersebut merupakan penodaan, penghinaan dan penistaan terhadap agama Islam.

“Perkembangan teknologi jangan dibuat untuk merusak kerukunan umat beragama”, kata Wakil Bupati Brebes Agung Widyantoro, SH. Msi yang juga penasehat FKUB Kabupaten Brebes dalam seminar Kerukunan Beragama dalam Pembangunan di Gedung Korpri Kabupaten Brebes, Senin (24/5) kemarin.<>

Kecaman terhadap akun facebook penyelenggara lomba gambar Nabi tersebut juga datang dari Ahmad Syafi'i Mufid Peneliti Utama dari Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI pembicara dalam seminar tersebut. “Lomba menggambar Nabi dalam facebook adalah sensasi yang dibuat untuk kepentingan kapitalis, umat Islam harus bersabar dan arif menyikapi fenomena ini,” tuturnya.

Menurut Syafi’i, upaya memprovokasi dan memecahbelah umat beragama kembali menemukan satu bentuk. Satu modus dan satu transformasi yang betul-betul tidak kita sangka-sangka. Keberadaan teknologi internet kembali dijadikan sebagai sarananya.

Lomba menggambar Nabi dengan nama Everybody Draw Mohammed Day yang muncul di situs jejaring sosial facebook grup. Jejaring sosial tersebut menginformasikan bahwa lomba menggambar yang digelar pada Kamis (20/5/2010) lalu, menyedot ribuan peserta dari berbagai Negara.

Dari data yang ada laman itu, grup Everybody Draw Mohammed Day dibuat sejak 25 April lalu.

Sesuai dengan hukum Islam, lanjutnya, menggambar wajah Nabi Muhammad merupakan perbuatan haram. “Karena hukumnya haram, sengaja pihak-pihak tertentu ingin memancing kemarahan umat Islam,” terangnya.

Kejadian menggambar Nabi Muhammad SAW ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya sudah pernah seorang pengarang komik asal denmark membuat karikatur dari Nabi Muhammad. Pemuatan gambar kartun Nabi juga diikuti oleh media cetak lokal di Indonesia. “Yang jelas, sebagai umat beragama kita tidak perlu terpancing dengan berbagai aktivitas yang menodai agama,” pungkasnya.

Seminar diikuti oleh berbagai unsur perwakilan agama-agama di Kabupaten Brebes, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan elemen masyarakat lainnya. (was)