Daerah

Fatayat NU Jember Gandeng USAID Tekan Kematian Ibu

NU Online  ·  Ahad, 4 November 2018 | 04:30 WIB

Fatayat NU Jember Gandeng USAID Tekan Kematian Ibu

Fatayat Jember dan USAID bahas kematian ibu melahirkan

Jember, NU Online
Kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir jangan dianggap remeh. Faktanya, dalam satu jam Indonesia kehilangan 2 ibu dan 8 bayi baru lahir akibat kematian. Yang mengejutkan, Jember merupakan daerah tertinggi di Jawa Timur angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir itu. 

Hal tersebut terungkap dalam diskusi sejumlah tokoh Fatayat NU Jember dan tim United States Agency for International Development (USAID) di Aula PCNU Jember, Sabtu (3/11).

Menurut Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Jember, Rahmah Sa'idah, pihaknya menaruh perhatian besar terhadap persoalan tersebut karena akan berdampak pada regenerasi bangsa.

"Karena itu, kami bekerjasama dengan USAID akan memberikan edukasi dan  penyadaran (awarness) bagi masyarakat untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir," tukasnya kepada NU Online usai diskusi.

Ia menambahkan, misi utama dari sinergi tersebut adalah menyelamatkan nyawa manusia. Salah satu caranya adalah mendorong kesadaran masyarakat untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang diberikan pihak berwenang.

“Sinergi ini bukan sekedar program. Bukan pula sekedar pemenuhan target indikator nasional. Tetapi ini soal keselamatan jiwa orang (Ibu dan Bayi), penting bagi keluarganya," lanjutnya.

Di tempat yang sama, perwakilan USAID, Moh Ihsan menegaskan bahwa sinergi dengan PC Fatayat NU diyakini dapat menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir. Sebab, kepengurusan Fatayat sampai di tingkat desa sehingga tidak terlalu sulit untuk (sosialisasi) menjangkau ibu-ibu di pelosok.

"Mereka juga punya kumpulan seperti  pengajian, shalawatan, dan sebagainya yang bisa dijadikan media edukasi transfer pengetahuan tentang KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)," ungkapnya.

Untuk kepentingan itu, kata Ihsan, pihaknya menyiapkan program Jalin-USAID. Yaitu program kesehatan ibu dan bayi baru lahir untuk mengatasi faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas kesehatan keduanya  yang kompleks dan saling berkaitan.

Dengan membangun pendekatan berbasis data yang efektif, berkelanjutan secara finansial dan dapat diperluas serta menghubungkan pemangku kepentingan dari beragam sektor. "Jalin ingin menjadi katalisator pergerakan yang berpengaruh, memimpin dan menjaga kesehatan para ibu," pungkasnya. (Aryudi AR/Muiz)