Empat Acara Sekaligus pada Pelantikan MWC NU Balen
NU Online · Sabtu, 1 Februari 2014 | 04:02 WIB
Bojonegoro, NU Online
Setelah beberapa waktu lalu mengadakan konferensi, pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Balen, Bojonegoro, Jawa Timur, periode 2013-2018, secara resmi dilantik di kantor MWC NU setempat, Jumat (31/1).
<>
Selain pelantikan, rangkaian acara juga meliputi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Acara pelantikan dilanjutkan dengan musyawarah kerja (Musker) MWC NU Balen.
Panitia pelantikan, Mulazim, menjelaskan, sebelum pelantikan Jumat siang ini, tahtimul Qur'an lebih dulu digelar Kamis (30/1) malam di kantor MWC NU Balen.
Ketua PC NU Bojonegoro, Cholid Ubed berpesan kepada seluruh pengurus hinga tingkat ranting, termasuk jajaran badan otonom NU, baik IPNU, IPPNU, Muslimat NU, Fatayat NU, dan GP Ansor, untuk tetap memegang sikap kejujuran.
"Kuncinya jujur, karena kejujuran merupakan pondasi yang tidak akan pernah terkalahkan. Serta orang yang mau mengurusi, baik meengurusi NU maupun organisasi dan masyarakat," sambung dokter spesialis penyakit dalam ini.
Ditambahkan, kebersamaan, kejujuran dan kepedulian perlu ditingkatkan. Sehingga masyarakat bisa bersatu dan tidak terjadi konflik sosial.
Rais Syuriyah MWC NU Balen Abdullah Hilmi Al-Jumadi mengajak para undangan dalam acara pelantikan, untuk meneladani sosok Gus Dur. Pasalnya presiden keempat RI itu tidak pernah diskriminatif di tengah keragaman budaya dan agama di Tanah Air.
"Kita orang Indonesia yang beragama islam, bukan islam yang hidup di makkah," ujar Kepala KUA Kecamatan Malo, Bojonegoro ini. (M. Yazid/Mahbib)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua