Dua Kader Korban Longsor, IPNU Ungkapkan Duka Mendalam
NU Online · Rabu, 17 Desember 2014 | 12:06 WIB
Banjarnegera, NU Online
Bencana longsor yang terjadi pada 12 Desember 2014 di Dusun Jemplung Banjarnegara telah memakan korban jiwa yang cukup banyak. Dua korban di antaranya adalah kader Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kecamatan Karangkobar.
<>
Kedua korban itu adalah Muhammad Alwi Aji Athoillah dan Ahmad Fauzi, pengurus yang aktif dalam pelbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi pelajar Nahdlatul Ulama itu.
Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat IPNU H. Muhammad Nahdhy hari ini, Rabu, 17 Desember 2014 mengunjungi lokasi longsor. Pada kesempatan itu, ia menyampaikan duka sedalam-dalamnya kepada kedua korban yang merupakan kader-kader terbaik IPNU yang ada di Banjarnegara.
“Kami dari Pimpinan Pusat IPNU menyampaikan bela sungkawa kami yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya dua kader IPNU dalam musibah ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Pimpinan Pusat mendoakan semoga arwah keduanya mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Kemudian, kami juga berdoa semoga pengabdiannya di IPNU dan semua amal baiknya diterima Allah SWT.
Dalam kesempatan itu pula, Sekjend IPNU mengimbau kepada seluruh kader-kader IPNU di seluruh Indonesia untuk melakukan shalat ghaib untuk seluruh korban longsor, khususon untuk kedua kader PAC IPNU Karangkobar tersebut.
Ia juga mengimbau kepada PC IPNU yang berada di sekitar Kabupaten Banjarnegara untuk membantu baik moril maupun materiil kepada seluruh korban longsor.
“Kedatangan Sekjend IPNU ke lokasi longsor membuat kami semakin bersemangat untuk terus membantu proses evakuasi dan kegiatan lainnya di lokasi bencana,” komentar salah seorang anggota DKC CBP Banjarnegara.
Berdasarkan laporan Ketua PC IPNU Banjarngera, Mad Solihin, jenazah Aji telah ditemukan pada hari senin lalu, sedangkan jenazah Ahmad Fauzi sampai saat ini masih dalam proses pencarian.
“Keduanya merupakan kader yang aktif dan telah mengabdikan dirinya untuk IPNU Banjarnegara, kami merasa sangat kehilangan.” Ucap Mad Solihin. (Slamet Ng/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
2
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
3
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
4
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
5
Khutbah Jumat: Persatuan Umat Lebih Utama dari Sentimen Sektarian
6
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
Terkini
Lihat Semua