Daerah

DKM Al-Qudwah Gandeng Ma'had Aly Nuri Bekasi Gelar Madrasah Kader

Sen, 5 Agustus 2019 | 15:00 WIB

DKM Al-Qudwah Gandeng Ma'had Aly Nuri Bekasi Gelar Madrasah Kader

Madrasah Kader di Ma'had Aly Nuri Bekasi, Jabar

Bekasi, NU Online
Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Qudwah bekerjasama dengan Yayasan Nurul Ilmi Ar-Rasyid menyelenggarakan Madrasah Kader Ahlussunnah waljamaah (Aswaja) bernama Ma'had Aly Nuri sebagai wadah untuk kuliah agama nonformal, di Masjid Al-Qudwah, Desa Sukaragam, Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
 
Koordinator Pelaksana Ahmad Fachrurrozi mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga semester setiap Ahad, mulai pukul 07.00 hingga 11.30 WIB. 
 
"Pembukaan madrasah ini dimulai pada acara iftitah dan stadium general pada 28 Juli 2019 lalu. Sedangkan kuliah perdana baru dimulai pada 4 Agustus kemarin," kata Wakil Rais Pengurus  Ranting Istimewa Nahdlatul Ulama Perumahan Mega Regency, Cikarang Selatan ini, pada Senin (5/8).
 
Dikatakan, peserta yang mengikuti madrasah ini sejumlah 41 orang dari berbagai latar belakang dan beragam usia, karena mulanya kegiatan ini memang dibuka untuk umum.
 
"Kegiatan ini juga gratis tanpa dipungut biaya. Kami juga memberikan beasiswa istiqamah, yakni beasiswa terikat layaknya ikatan dinas," kata Bang Fahrul, demikian ia akrab disapa.
 
Ia menuturkan, dalam mensyiarkan Madrasah Kader Aswaja tersebut, hanya bermodalkan flyer yang disebar di media sosial dan pengabaran dari mulut ke mulut. 
 
"Hanya dengan itu, Alhamdulillah kami bisa mengumpulkan peserta dari kecamatan-kecamatan lain. Di antaranya Cikarang Selatan, Cikarang Pusat, Cibarusah, dan Cikarang Kota," jelas alumni Pesantren Al-Muttaba Buntet Pesantren Cirebon ini.
 
Ia menambahkan, pengajar-pengajar yang diminta untuk memberikan wawasan tentang berbagai disiplin ilmu keagamaan adalah jajaran Ranting NU Mega Regency dan MWCNU Kecamatan Serang Baru.
 
"Tujuan diadakannya kuliah agama itu adalah untuk menciptakan kader-kader dai dan daiyah Aswaja yang berbekal keilmuan cukup dalam kehidupan masyarakat," katanya.
 
Selain itu, ia juga bertujuan untuk mempersiapkan generasi militan dan unggul yang berakidah Ahlussunnah waljamaah, taat beribadah, berakhlak mulia, peduli sosial lingkungan, serta menjadi dai yang dapat menjawab tantangan zaman.
 
"Para pengajar di sini akan memberikan pendidikan yang bermutu, sesuai dengan kurikulum pesantren klasik. Kemudian juga menanamkan kebiasaan untuk bersikap toleransi terhadap seluruh makhluk, yakni mencetak generasi ta'aruf, tafahum, dan tasamuh," pungkasnya. (Aru Elgete/Muiz)