Daerah

Pelajar NU Harus Punya Prinsip 'Saya Harus Bisa'

Sen, 5 Agustus 2019 | 11:00 WIB

Pelajar NU Harus Punya Prinsip 'Saya Harus Bisa'

Kegiatan talk show dan pelantikan PAC IPNU-IPPNU Tambun Selatan Kabupaten Bekasi

Bekasi, NU Online
Pengasuh Komunitas Santri NU Bekasi, Gus Thufael Arifin mengatakan bahwa hidup jangan sampai punya prinsip 'Saya harus punya', tetapi harus berprinsip 'Saya harus bisa'.
 
Hal tersebut diungkapkan dalam gelaran talkshow pada pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan katan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Tambun Selatan, di Aula Annadwah Islamic School, Lambangsari, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Ahad (4/8).
 
"Sejak kecil, saya selalu dikasih edukasi oleh bapak bahwa hidup itu harus seperti itu. Karena kalau kamu nanti sudah punya, ada kemungkinan sesuatu itu bisa hilang. Tapi kalau kamu nanti sudah bisa, sesuatu apapun pasti bisa kamu punyai," lanjut Gus Thufael.
 
Itulah prinsip yang selalu ia aplikasikan dalam segala aspek kehidupan, terutama pada dunia bisnis yang kini tengah ia geluti. 
 
"Waktu kecil, saya diedukasikan untuk usaha. Berawal dari menjual pulsa, menjual air minum. Mental usaha terlihat ketika saya menjual berbagai atribut NU, sarung, peci, dan buku-buku agama," katanya.
 
Menurut Gus Thufael, pendidikan yang diberikan oleh sang ayah itu merupakan sebuah prasangka baik terhadap hasil.
 
"Lakukan terus usaha-usaha kecil di dalam diri kita, tumpuk sebanyak-banyaknya sampai kau tidak menyadari apa yang telah engkau tanam," tegasnya.
 
Ia memaparkan bahwa edukasi yang telah didapat itu selalu disalur-ulangkan kepada orang-orang yang ada di sekitar. Menurutnya, prasangka baik atau usaha sekecil apa pun pasti akan ada hasil.
 
"Insyaallah," tutup Gus Thufael.
 
Selain Gus Thufael, hadir pula narasumber yang lain, yakni Koordinator Gusdurian Bekasi Raya Muhammad Shofiyullah dan Pengurus LTN PCNU Kota Bekasi Aru Elgete.
 
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Abdul Muiz mengatakan bahwa IPNU merupakan pintu awal masuk untuk berkhidmat di organisasinya para ulama.
 
"Maka saya mohon kerja sama untuk sama-sama mengurusi IPNU, dengan kegiatan-kegiatan positif yang menyasar pelajar agar terhindar dari gerakan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme," katanya.
 
Hal itu disampaikan saat dirinya usai dilantik jadi Ketua PAC IPNU di Aula An-Nadwah Islamic School, kabupaten Bekasi.
 
Untuk memberikan semangat kepada seluruh pengurus IPNU, ia mengutip pernyataan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari yang sangat populer. 
 
"Barangsiapa yang mengurusi NU, akan aku anggap sebagai santriku. Barangsiapa yang kuanggap sebagai santriku, akan kudoakan semoga beserta anak-cucunya mati dalam keadaan husnul khotimah," kata Muiz mengutip ungkapan mutiara Kiai Hasyim Asy'ari. (Red: Muiz)