Daerah

Disayangkan, Rambu Shalawat di Kudus Kurang Terawat

NU Online  ·  Kamis, 25 September 2014 | 01:21 WIB

Kudus, NU Online
Papan atau rambu shalawat yang terpasang di tempat-tempat strategis sepanjang jalan dan alun-alun Kota Kudus, Jawa Tengah, mendapat sorotan masyarakat. Pasalnya, puluhan rambu yang bertuliskan ajakan membaca shalawat, istighfar, maupun menunaikan shalat terlihat kusam, karatan, serta kurang terawat.
<>
Ahmad Syafi'i, seorang warga Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, menyayangkan kondisi papan ajakan shalawat yang kotor dan sudah karatan sehingga kurang indah dipandang mata. Padahal, menurutnya, fungsi rambu yang sudah terpasang beberapa tahun lalu itu sangat bermanfaat untuk mengingatkan para pengguna jalan supaya tidak lupa membaca istighfar, shalawat dan menunaikan shalat.

"Kebiasaan orang kalau naik mobil biasanya nyetel musik keras-keras sehingga dengan adanya papan itu bisa tersadar membaca shalawat. Dengan bershalawat akan memberi doa pengharapan supaya diberi keselamatan selama dalam perjalanan," katanya kepada NU Online, Rabu (24/9).

Melihat kondisi itu, Syafi'i yang juga pengurus NU ini mengharapkan pemerintah kabupaten Kudus melakukan perawatan atau perbaikan. Apalagi sarana yang lain seperti trotoar dan jalan setiap waktu selalu diperbaiki dengan pengecatan baru.

"Mosok papan yang mempunyai pesan-pesan kebaikan kelihatan terabaikan. Mohon pemkab memperhatikan sehingga menyejukkan dan bisa terbaca dengan jelas," harapnya seraya meminta papan serupa ditambah dan dipasang di tempat strategis lainnya.

Harapan yang sama juga disampaikan warga Bae Kudus, Edi Sayogi. Menurutnya, bila tidak dirawat kondiisinya akan cepat rusak. "Sangat eman, wong itu mengandung nilai-nilai ajakan berbuat kebaikan," tandasnya singkat. (Qomarul Adib/Mahbib)