Disayangkan, Perjuangan NU Hilang Dalam Sejarah
NU Online · Sabtu, 26 Januari 2013 | 06:05 WIB
Pekalongan, NU Online
Peran Nahdlatul Ulama sebelum dan sesudah kemerdekaan sesungguhnya sangat besar baik dalam skala nasional maupun regional dalam hal ini Pekalongan, akan tetapi sebagaimana yang dicatat dalam sejarah perjuangan bangsa, tak satupun yang dilakukan NU tercatat dengan baik, meski hal itu bukan tujuan NU.<>
Demikian ditegaskan H Asif Qolbihi, ketua DPRD Kabupaten Pekalongan yang bertindak sebagai keynote addres pada acara "Napak tilas kebangkitan dan kemimpinan NU Kabupaten Pekalongan" yang berlangsung di Gedung PCNU setempat Jum'at (25/1).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pra konferensi cabang NU Kabupaten Pekalongan sebagai upaya untuk mendokumentasikan paparan dan bukti bukti sejarah yang muncul baik yang disampaikan oleh pelaku sejarah maupun pemerhati dengan bukti bukti yang dimiliki saat ini.
Menurut Asif, salah satu bukti bahwa Nahdlatul Ulama Pekalongan telah berdiri sebelum kemerdekaan ialah ditunjuknya Pekalongan menjadi salah satu tempat muktamar NU sebanyak 2 kali sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Hal ini bukan kebetulan, akan tetapi sebagai bentuk pengakuan, dimana NU Pekalongan memiliki andil yang cukup besar terhadap berkembangnya Nahdlatul Ulama hingga seperti sekarang ini.
"Saat ini sedang kami lakukan merunut kembali sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama sebelum dan sesudah kemerdekaan di Pekalongan berdasarkan bukti bukti sejarah yang ada, dan kini sedang dalam proses yang dilakukan oleh tim," ujarnya.
Salah satu dokumen sejarah NU ialah dalam pertempuran 3 Oktober 1945, para tokoh ulama NU terlibat aktif mengusir penjajah, akan tetapi anehnya, tak satupun para tokoh NU yang terlibat dalam pertempuran itu tercatat dalam sejarah pertempuran 3 Oktober 1945.
Dikataan Asif, jika NU tidak berupaya meluruskan kembali sejarah yang bengkok, dikawatirkan kepada generasi muda NU tidak bisa membaca secara jelas fakta fakta sejarah yang telah dilakukan NU yang nampaknya memang disengaja dihilangkan, agar NU tidak dianggap ikut berjuang dan mempertahankan kemerdekaan RI.
Jika NU Pekalongan sebelum tahun 1962 masih menjadi satu wilayah dengan Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan, maka setelah Muktamar ke 19 yang berlangsung di Palembang, NU Pekalongan dipecah menjadi 3 wilayah mengikuti wilayah administrasi, yakni berubah menjadi NU Kabupaten Batang, NU Kabupaten Pekalongan dan NU Kota Pekalongan.
Sementara itu Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH Muslih Khudlori mengatakan, acara menapak tilas perjuangan NU menjadi sangat penting dilakukan dan penting diketahui oleh generasi muda NU. Pasalnya, jangan sampai anak anak muda NU tidak tahu sejarah perjuangan NU khususnya di Kabupaten Pekalongan.
Dengan kegiata ini, harap KH Muslih yang masih diharapkan memimpin NU Kabupaten Pekalongan untuk lima tahun ke depan ini, dapat dilacak kembali kesejarahan NU di Kabupaten Pekalongan termasuk mengembalikan nama nama jalan yang dahulu pernah diberi nama nama pejuang NU dan sekarang hilang entah kemana.Â
Redaktur  : Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Muiz PKL
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua