Daerah

Direktur RSUD Semarang Sebut Pasien Positif Corona Sembuh Tetap Diawasi

Sel, 31 Maret 2020 | 16:10 WIB

Direktur RSUD Semarang Sebut Pasien Positif Corona Sembuh Tetap Diawasi

Direktur RSUD Semarang, Jateng dr Susi Herawati (Foto: NU Online/Rifqi Hidayat)

Semarang, NU Online 
Kabar menggembirakan datang dari Kota Semarang, 4 (empat) orang dari lima pasien positif Corona yang dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro dinyatakan sembuh setelah diisolasi selama 2 (dua) minggu, sehingga saat ini menyisakan satu pasien yang masih diisolasi.
 
Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang, Jawa Tengah dr Susi Herawati mengatakan bahwa mayoritas pasien positif Covid-19 pasti pada awalnya merasakan sesak nafas dan kecapekan. 
 
"Jadi para penderita pasti pada awalnya merasa sesak nafas dan kecapekan," kata dokter Susi dalam siaran persnya, Selasa (31/3). 
 
Susi juga mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati dengan kelembaban karena virus mudah berkembang di tempat lembab, "Selain itu, virus Corona senang dengan yang lembab-lembab. Jadi pastikan semua barang anda kering saat dibawa, termasuk uang yang disimpan di dompet," jelasnya. 
 
Lebih lanjut dokter Susi menjelaskan perawatan penderita covid-19 ditanggung oleh negara. Dia juga memberikan apresiasi atas dukungan masyarakat dalam perang melawan corona. 
 
"Untuk pembiayaan selama isolasi seluruhnya ditanggung negara. Kami juga berterimakasih kepada masyarakat yang mendukung kami, ada yang mengirim makanan, APD, dan lain sebagainya," ungkapnya. 
 
Meski telah dinyatakan sembuh, pihaknya mengaku masih memonitor karena risiko tertular kembali masih ada. "Setelah pasien-pasien ini sembuh, kami tidak melepas begitu saja, kami sudah memiliki nomor telepon mereka dan akan terus kami pantau perkembangannya, karena mereka walaupun sudah sembuh masih ada kemungkinan tertular kembali walaupun kecil," tuturnya.
 
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan prosedur pemeriksaan untuk menentukan seorang pasien dinyatakan positif corona sesuai standar kesehatan dan layanan yang diberikan. 
 
"Kami sendiri untuk menentukan apalah si pasien positif corona dari PDP (Pasien Dalam Pengawasan) ada kriteria yang sudah di tentukan oleh WHO, harus ada uji laboratorium dan foto torak. Kami memiliki fasilitas isolasi berupa 46 (empat puluh enam) tempat tidur, ICU isolasi, dan IGD isolasi," jelasnya. 
 
Menutup jumpa pers, dokter Susi menjelaskan antivirus yang digunakan untuk merawat pasien selama masa isolasi. "Sesuai dengan panduan WHO dan kementerian kesehatan, kami memberikan antivirus kepada penderita covid-19 berupa osempamilfi," pungkasnya. 

Kontributor : A. Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz