Daerah

Dialog Kebangsaan Lintas Agama Meriahkan Kegiatan PMII di Kalbar

NU Online  ·  Senin, 21 Januari 2019 | 09:00 WIB

Pontianak, NU Online
Indonesia terlahir dengan keragaman agama dan sejenisnya. Karenanya, para generasi muda harus siap dengan hal tersebut dan tantangan yang mengiringi.

Penegasan ini disampaikan pengurus Majelis Ulama Indonesia Kalimantan Barat, Zulkifli Abdillah pada kegiatan dialog yang diselenggarakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Abu Hanifah di UPT Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (19/1).

Paulus Ajong dari Persatuan Gereja Indonesia (PGI) juga menjelaskan tentang beriman dan berbangsa dengan konteks kemajemukan di Indonesia, serta Suryanto yang mengemukakan tentang kebangsaan dalam agama Konghuchu.

Materi tersebut disampaikan secara gamblang dan para peserta dialog kader sangat antusias dengan menlontarkan pertanyaan demi menghidupkan dialog. 

Dialog kebangsaan tersebut sebagai mata rangkai Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) Abu Hanifah dengan tema Mengaji Kebangsaan untuk Mewujudkan Toleransi dalam Beragama

Ketua Rayon Abu Hanifah dalam sambutannya menjelaskan bahwa acara RTAR yang dikemas dengan dialog ini bertujuan menumbuhkan pemahaman kader tentang toleransi perekat berbangsa dan bernegara. “Kader PMII khsusunya Rayon Abu Hanifah  tetap menjaga dan merawat multikultural yang ada di daerah sendiri,” katanya.

Sedangkan Mabincab PMII Pontianak, Didi Darmadi mengapresiasi PMII Rayon Abu Hanifah yang telah menggelar dialog lintas agama ini. “Semoga acara ini membuat kader PMII menjadi berpikiran moderat,” harapnya. Ia juga menambahkan bahwa sekarang kader harus memiliki kompetensi, karena jika tidak akan ketinggalan zaman, lanjutnya.

Acara dihadiri seluruh kader PMII IAIN Pontianak serta kader dari rayon se- Pontianak, Pengurus Cabang PMII Pontianak Raya, termasuk para senior. (Siti Maulida/Ibnu Nawawi)