Daerah

Dekat Partai Politik, Mahasiswa Jadi Tak Kritis

NU Online  ·  Ahad, 24 Maret 2013 | 09:01 WIB

Jember, NU Online
Pendekatan partai politik terhadap aktifis mahasiswa yang bersifat temporal, telah meracuni kemandirian dan kenetralan yang bersangkutan, sehingga mempengaruhi sikap kritis yang  telah tertanam dalam dada mereka.<>

Padahal, mahasiswa menjadi tumpuan masyarakat  dalam menyuarakan ketidakbecusan para elit politik yang bersekongkol dengan eksekutif. “Ini harus dipahami oleh teman-teman aktifis,” kata Ketua Pengurus Cabang PMII Jember, Zainal Abidin kepada NU Online di kantor PMII Jember, Jl. Semeru, Jember, Jum’at (22/3).

Karena itu PC PMII Jember melarang keras anggotanya terlibat dalam beragam kegiatan politik. Jika larangan itu dilanggar, maka akan dikenakan sanksi.

Menurut Zainal, sebelum sanksi diberikan, akan dilakukan klarifikasi dan pemeberan peringatan lebih dulu. “Tapi kalau diberi peringatan tidak mau, akan dipecat dari kepengurusan PMII,” ujarnya. 

Mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Jember itu menambahkan, menjelang perhelatan politik tahun 2014, banyak partai politik yang masuk kampus. Mereka berusaha mendekati aktifis, termasuk pengurus PMII untuk dilibatkan dalam kegiatan, bahkan kepengurusan partai politik tertenu. 

Harapan mereka, katanya, adalah untuk membidik segmen mahasiswa sebagai lumbung suara dalam pemilu tahun depan. “Tapi ini pasti kami tolak,” tegas Zainal.

Zainal juga menegarai bahwa ada beberapa pengurus PMII yang terlibat dalam banyak kegiatan atau bahkan masuk dalam kepengurusan parpol tertentu. Kepada mereka, Zainal meminta agar segera kembali ke khittah PMII. “Mereka akan kita berikan pilihan; mundur dari PMII atau tetap di partai,” pungkasnya.

 

Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aryudi A. Razak