Daerah

Dalang Cilik Ramaikan Puncak Harlah NU di Way Kanan

NU Online  ·  Rabu, 3 Februari 2016 | 05:12 WIB

Dalang Cilik Ramaikan Puncak Harlah NU di Way Kanan

Muhammad Setyo Mukti Wicaksono dalam sebuah acara (dok pribadi)

Way Kanan, NU Online
Muhammad  Setyo Mukti Wicaksono, dalang cilik yang tercatat sebagai Pelajar SMPN1 Baradatu Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung akan meramaikan rangkaian puncak hari lahir (harlah) Nahdalatul Ulama (NU) ke-90 di Gedung PCNU Way Kanan, Jalan Lintas Sumatera Kampung Tiuh Balak I, Kecamatan Baradatu.

Ketua Lakpesdam Way Kanan Supri Iswan selaku Koordinator Harlah NU ke 90 di Blambangan Umpu, Rabu (3/2) menyatakan, Mukti akan tampil pada 8 Februari mulai pukul 20.00 WIB.

Muhammad  Setyo Mukti Wicaksono, lahir di Way Kanan, 3 Maret 2001. Belajar mendalang di Sanggar Mukti Budaya Radio Rapansa  Baradatu. Mukti tercatat tampil mendalang ke 15 kalinya pada Festival Dalang Bocah Nasional pada 2012.

Pada Festival Dalang Bocah Tingkat Nasional Tahun 2015, di Museum Seni Rupa, Taman Fatahilah, Jakarta Kota, Mukti ditetapkan panitia sebagai Juara II Penyaji Lakon Terbaik, membakan Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta dengan lakon Gatotkaca Jago.

"Allhamdulillah, NU dapat sumbangan pemantasan wayang kulit dari Ketua PGRI Way Kanan Sugiharto Pandu Dwijo Prayitno untuk meramaikan Harlah ke 90. Ini tentu kita syukuri," ujar Ketua PCNU Way Kanan KH Nur Huda menambahkan.

Selain sumbangan pementasan wayang oleh putranya, Sugiharto Pandu juga membantu persoalan sound system, tarub dan menyiapkan siaran langsung kegiatan Harlah NU di Way Kanan melalui Radio Rapansa FM 96,5 Mhz miliknya.

"Saya hanya bisa membantu itu untuk NU. Silakan dipakai untuk meramaikan harlah NU," ujar Pandu yang juga berkomitmen mendorong kemandirian kader GP Ansor Way Kanan itu lagi.

Setelah selesainya lomba dan pengajian di sejumlah MWCNU mulai 30-31 Januari. Puncak peringatan Harlah NU ke 90 digelar di PCNU Way Kanan mulai 7 hingga 9 Februari yang ditutup pengajian akbar oleh KH Mahfudz Ali, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahun Najah, Pringsewu, Lampung yang merupakan alumni Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jawa Timur. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)